BMH Salurkan Bak Penampungan Air Bersih di Gunungkidul

Sasaran bantuan BMH masjid-masjid yang belum punya bank penampungan air.

Dok BMH
BMH Perwakilan Yogyakarta menyerahkan bantuan bak penampungan air bersih kepada takmir Masjid Al-Barokah yang berada dusun Tipes, Botodayakan, Rongkop, Gunungkidul, Jumat (29/10).
Red: Irwan Kelana

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Lembaga Amil Zakat Nasional (Laznas) Baitul Maal Hidayatuallah (BMH) Perwakilan Yogyakarta membantu masyarakat yang biasa terdampak kekeringan di Gunungkidul jika musim kemarau tiba. Secara simbolis bantuan bak tersebut diserahkan kepada takmir masjid Al-Barokah yang berada dusun Tipes, Botodayakan, Rongkop, Gunungkidul, Jumat (29/10).


Syai’in Kodir selaku kepala divisi Program BMH Yogyakarta mengemukakan, bantuan pembuatan bak tersebut menyasar kepada masjid-masjid pelosok Gunungkidul yang belum memiliki bak penampungan air bersihnya. 

“Seperti yang sudah kita ketahui bersama bahwa Gunungkidul terkenal dengan wilayah yang tandus, gersang, perbukitan dan masyarakat susah mendapatkan air bersih ketika musim kemarau telah tiba. Sasaran kami adalah masjid-masjid yang belum ada bak penampungannya,” ungkapnya.

Lebih lanjut ia menambahkan, dalam penyaluran bantuan BMH menyasar kepada masjid-masjid karena bisa dimanfaatkan orang banyak untuk keperluan ibadah dan kepentingan masjid. 

“Sasaran kami masjid-masjid yang tidak memiliki penampungan airnya karena untuk kepemanfaatannya lebih luas dibanding disalurkan ke warga-warga langsung.  Sehingga,  masyarakat yang mau beribadah tidak kesusahan air untuk berwudhu. Alhamdulillah program ini berjalan atas kerja sama kami dengan Kitabisa.com,” tambahnya dalam rilis yang diterima Republika.co.id.

Sasaran bantuan BMH Perwakilan Yogyakarta adalah masjid-masjid di pelosok Gunung Kidul yang belum memliki bank penampungan air bersih.  (Foto: Dok BMH)

Sujoko,  salah satu takmir Masjid Al-Barokah mengatakan, untuk satu kampung di dusun Tipes hanya ada dua saluran air yang dimanfaatkan bersama secara bergiliran termasuk untuk masjid yang ada di kampungnya.

“Di kampung kami hanya ada dua meteran saluran air PDAM  yang dimanfaatkan bersama-sama oleh satu kampung. Sehingga pemakainnya dijadwal agar semua rumah bisa merasakannya. Dan biasanya air tidak sampai sini, karena wilayah kami termasuk kampung paling ujung,” kata Sujoko.

Dalam kesempatan yang sama ia juga menyampaikan terima kasihnya kepada BMH yang telah membangunkan bak penampungan air untuk masjid di wilayahnya.

“Alhamdulillah dengan keberadaan bak ini insya  Allah bisa menampung air hujan untuk keperluan warga dalam beribadah di masjid seperti halnya wudhu. Tak lupa kami sampaikan terima kasih kepada tim BMH yang telah membantu kami merealisasikan program ini,”  ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler