Pemkot Tangerang Izinkan Penambahan 180 SD Gelar PTM

Totalnya menjadi 225 SD dari 448 sekolah di Kota Tangerang yang menggelar PTM.

ANTARA/Fauzan
Seorang siswa mencuci tangan sebelum mengikuti Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di SDN Pasar Baru 1, Kota Tangerang, Banten, Senin (25/10/2021). Pemerintah Kota Tangerang mulai melakukan PTM terbatas tingkat sekolah dasar (SD) yang diikuti 45 sekolah dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Rep: Eva Rianti Red: Bilal Ramadhan

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Pemerintah Kota Tangerang mengizinkan penambahan sebanyak 180 sekolah dasar (SD) untuk menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas pada Senin (1/11).

Baca Juga


Sehingga jumlah SD yang melaksanakan PTM terbatas di Kota Tangerang dari sebelumnya sebanyak 45 SD pada tahap satu menjadi 225 SD pada tahap dua mulai Senin.

"180 SD ini telah ditetapkan atau diperbolehkan menggelar PTM terbatas di tahap dua ini, totalnya menjadi 225 SD dari 448 sekolah di Kota Tangerang," ujar Kabid Pembinaan SD Dinas Pendidikan Kota Tangerang Helmiati dalam keterangannya, Senin.

Helmiati mengatakan, seratusan SD yang diperbolehkan gelar PTM pada tahan kedua itu telah melewati sejumlah assesment yang dilakukan pihak Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan Kota Tangerang. Di antaranya, dilakukan pengecekan protokol kesehatan dan memastikan para orang tua siswa telah divaksinasi Covid-19.

Sementara itu, berdasarkan evaluasi yang dilakukan dari pelaksanaan tahap pertama PTM terbatas yang telah berlangsung sejak Senin (25/10), Helmiati mengatakan masih banyak anak-anak yang tegang dan takut karena belum terbiasa dengan aturan protokol kesehatan yang ketat di sekolah.

Dengan demikian, dia mengimbau para guru atau sekolah untuk berkreasi memberikan suasana sekolah yang menyenangkan agar para siswa dapat terbiasa dengan suasana pelaksanaan PTM terbatas.

"Bisa saja guru atau sekolah di waktu-waktu tertentu menyalakan lagu menggunakan speaker, lakukan senam bersama atau nyanyi bersama. Bebas saja sebenarnya, yang penting anak-anak senang di sekolah, tapi protokol kesehatan tetap terjaga," terangnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
 
Berita Terpopuler