Belum Lama Terbentuk, Hapkido Jabar Torehkan Prestasi di PON
Bertekad meraih prestasi lebih baik di PON selanjutnya.
REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG--Pengprov Hapkido Jabar baru dikukuhkan pada akhir tahun 2020 lalu oleh Ketua Umum KONI Jabar. Belum lama terbentuk, Pengprov Hapkido Jabar sudah mampu menunjukkan prestasinya pada PON XX yang baru saja berlangsung di Papua. Hapkido termasuk dalam cabang olahraga eksebisi pada PON XX Papua.
Dengan kekuatan lima atlet dan seorang pelatih, tim Hapkido Jabar berhasil memperoleh 1 perak dan 5 medali perunggu. ''Alhamdulillah, Kami bersyukur dengan apa yang diraih tim Kami di PON Papua kemarin,'' tandas Ketua Umum Pengprov Hapkido Jabar, Letkol. Slamet Suhari dalam siaran pers yang diterima Republika, Senin (1/11)
Intan Alifia Soraya adalah salah satu atlet andalan Hapkido Jabar. Intan berhasil meraih medali oerak dan perunggu di ajang eksebisi PON Papua. ''Alhamdulillah, apa yang Kami raih, tentunya menjadi pemacu kami untuk berlatih lebih baik lagi ke depannya,'' tandas Intan. Penikmat batagor ini merupakan mahasiswi semester VII jurusan Administrasi Negara di Politeknik STIA LAN Bandung.
Intan meraih medali perak untuk kategori Hyung Individual putri dan medali perunggu katagori Hosinsul Autohorized mix. Intan dan rekan-rekannya bertekad untuk berlatih lebih baik dan lebih keras lagi, untuk mencapai prestasi yang lebih tinggi pada PON XXI 2024 mendatang.
Cabang olahraga (cabor) beladiri Hapkido, resmi bergabung menjadi salah satu cabor di KONI Jabar, pada upacara yang dilakukan di sela-sela Rapat Anggota Tahunan (RAT) KONI Jabar pada Desember 2020 lalu. Bersama empat cabor lainnya. Yaitu Persatuan Selancar Ombak Indonesia, Federasi iceskating Indonesia, Federasi Traithlon Indonesia serta E Sport Indonesia.
Hapkido adalah salah satu seni beladiri yang berasal dari Korea dan telah berkembang di seluruh dunia. Dipelopori oleh Grand Master Choi Yong Sul (1904 – 1986). Hapkido memiliki arti seni disiplin yang memadukan teknik gerakan yang melingkar (circular) dan teknik gerakan yang lurus (linier) atau lebih dikenal memadukan teknik lunak dan teknik keras. Sehingga gerakannya relatif lebih fleksibel dan dinamis. Serta menitikberatkan pada efektifitas dalam pembelaan diri.
Teknik keras maupun teknik lunak dengan kuncian (joint locks), tendangan (kicks), pukulan (punches), lemparan (throwing), dan serangan sabetan dan tusukan (striking). Disamping itu dalam HAPKIDO juga pada tingkatan tertentu, dipelajari penggunaan senjata tradisional, termasuk double stick, pedang, pisau, tali, tongkat panjang, dan pendek maupun berbagai senjata lain.
Wakil Ketua 1 Hapkido Jabar, Darwin Suratman mengatakan, Hapkido pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada tahun 2014, dipelopori oleh V. Yoyok Suryadi. Pada tanggal 10 Oktober 2014, dibentuklah Hapkido Indonesia sebagai wadah organisasi dengan dukungan dari praktisi Hapkido Indonesia, yang diketuai oleh GBPH H Prabukusumo. S.Psi. Hapkido di Jawa Barat diperkenalkan pada tahun 2016 di Kota Bogor. Kejurnas II digelar pada tanggal 27 Agustus 2017 di Yogyakarta, pada saat ini sekalipun belum terbentuk Pengda, namun Hapkidoin Jawa Barat telah turut berpartisipasi sekalipun saat itu berpartisipasi dengan membawa nama Propinsi Banten.