Dalam Sehari, Kuningan Dilanda Enam Kali Longsor
Tercatat ada enam dusun yang dilanda longsor sepanjang Senin (1/11).
REPUBLIKA.CO.ID,KUNINGAN -- Longsor kembali melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Kuningan. Bencana tersebut diawali hujan yang turun dengan intensitas yang tinggi.
Berdasarkan data dari Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan, Selasa (2/11), tercatat ada enam dusun yang dilanda longsor sepanjang Senin (1/11).
Adapun enam dusun yang mengalami longsor itu, yakni Dusun Ciloa RT 008 RW 004 Desa Cijemit, Kecamatan Ciniru pada Senin (1/11) pukul 17.00 WIB dan Dusun Cimenga RT 004 RW 001 Desa Cimenga, Kecamatan Darma pada Senin (1/11) pukul 12.00 WIB.
Selain itu, Dusun Karangtengah RT 006 RW 001, Dusun Sukasari RT 003 RW 004, dan Dusun Tanjungpura RT 005 RW 002, pada Senin (1/11) pukul 16.00 WIB. Ketiga dusun ada di Desa Cipedes, Kecamatan Ciniru.
Longsor juga terjadi di Dusun Munggang RT 004 RW 002 Desa Longkewang, Kecamatan Ciniru, pada Senin (1/11) pukul 15.00 WIB.
‘’Peristiwa longsor diawali dengan hujan ringan hingga lebat yang disertai angin kencang,’’ ujar Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kuningan, Indra Bayu.
Tidak ada korban jwia dalam peristiwa di enam dusun tersebut. Namun, longsor menyebabkan sejumlah kerugian.
Seperti di Dusun Ciloa, longsor pada tebing sepanjang 15 meter, tinggi 17 meter dan lebar tiga meter telah menimpa saluran irigasi sehingga menjadi tertutup. Selain itu, material longsoran juga menimpa jalan Dusun Ciloa dan terancam longsor susulan.
Di Dusun Cimenga, longsor terjadi pada tembok penahan tebing (TPT) bantaran sungai Cijolang, membuat satu unit rumah warga bernama Sukarmin (53) berpotensi terseret longsor.
Longsor juga menyebabkan rumah warga di Dusun Karangtengah, Dusun Sukasari dan Dusun Tanjungpura berpotensi terseret longsor.
Sedangkan di Dusun Munggang, longsor terjadi pada tebing belakang rumah milik Surahman (60) dan longsoran itu menimpa belakang rumah bagian dapur milik Sukarna (63).
Upaya penanganan terhadap bencana tersebut telah dilakukan BPBD setempat bersama pihak terkait lainnya, seperti aparat desa, kecamatan, TNI dan Polri.
‘’Kami mengimbau masyarakat untuk mewaspadai berbagai bencana hidrometeorologi, apalagi saat ini curah hujan semakin meningkat,’’ tandas Indra.