Nasdem Dukung Penanganan Covid-19 Nataru oleh Menko PMK

Sekretaris Fraksi Nasdem menilai Menko PMK tepat pimpin penanganan Covid Nataru.

Dok Kemenko PMK
Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Muhadjir Effendy.
Rep: Nawir Arsyad Akbar Red: Bayu Hermawan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Fraksi Partai Nasdem DPR Saan Mustopa menilai tepat jika pemerintah menunjuk Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy sebagai koordinator penanganan Covid-19 saat Natal dan Tahun Baru. Mengingat kasusnya dalam beberapa waktu terakhir melandai.

Baca Juga


"Suasana sekarang ini relatif lebih terkendali, kedua ini kan tentunya terkait dengan dua hari besar yang memang berada di bawah PMK. Jadi apa yang telah diputuskan itu sudah tepat," ujar Saan di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (2/11).

Di samping itu, ia mengapresiasi langkah pemerintah yang menghapus kewajiban tes polymerase chain reaction (PCR) di moda transportasi udara. Menurutnya, hal tersebut dapat meringankan beban masyarakat yang akan bepergian.

"Dengan adanya penghapusan itu mudah-mudahan transportasi sarana pariwisata dan sebagainya dapat semakin baik kembali," ujar Wakil Ketua Komisi II DPR itu.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mendapat arahan dari Presiden Jokowi untuk menangani Corona di momen libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Hal tersebut disampaikan Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin pada Senin (1/11) kemarin.

"Bapak Presiden sudah memberikan arahan nanti pak Menko PMK yang akan menjadi koordinator untuk memastikan di Nataru tahun ini dan awal tahun mendatang tak akan terjadi lonjakan kasus konfirmasi," ujar Budi dalam konfrensi pers yang digelar secara daring.

Budi menyampaikan, dalam menghadapi momen liburan Nataru nanti, protokol kesehatan menjadi hal yang sangat penting untuk diterapkan, agar tidak terjadi lonjakan kasus lagi. Budi juga memastikan akan mati-matian mempertahankan tren positif saat ini, karena akan banyak event internasional besar pada tahun depan.

"Rencananya kami akan melakukan pilot project pertemuan internasional di tahun ini, pertama mungkin internasional kesehatan, juga bulu tangkis, dimana kita akan melihat di pilot project itu apa saja yang perlu diperbaiki agar nanti pertemuan internasional tahun depan jauh lebih siap dan teruji protokol kesehatannya," kata Budi.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler