Borobudur Writers And Cultural Festival Kembali Digelar
Borobudur Writers And Cultural Festival mengajak membaca ulang karya Claire Holt.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Borobudur Writers And Cultural Festival (BWCF) kembali digelar. Acara tahunan tersebut kini mengangkat tema "Membaca Ulang Claire Holt: Estetika Nusantara, Kontinuitas, dan Perubahannya".
Buku Claire Holt berjudul Art in Indonesia: Continuity and Change yang terbit pada 1976 menjadi dasar rumusan tema-tema diskusi. Dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Selasa (2/11), panitia BWCF secara khusus ingin mendiskusikan estetika Nusantara yang ada sejak gambar-gambar gua cadas di zaman pra sejarah sampai seni rupa modern serta seni pertunjukan kontemporer Indonesia.
"Karya Claire Holt itu bisa disebut salah satu buku yang berusaha memahami sejarah estetika di Nusantara. Buku ini secara menarik berbicara tentang kontinuitas estetika nusantara dari akar-akarnya di zaman prasejarah," tulis siaran pers BWCF.
Menurut BWCF, pada masanya, Art in Indonesia: Continuity and Change mampu membuka minat peneliti mancanegara untuk memberikan perhatian terhadap seni modern Indonesia. Sebelum menulis buku ini, Holt telah menulis buku sebuah tentang tari di Indonesia, antara lain Dance Quest in Celebes (1939) dan manuskrip lain seputar tari.
Sementara itu, Art in Indonesia: Continuities and Change telah dialihbahasakan oleh Prof Dr RM Soedarsono pada 2000. Terjemahan buku tersebut diterbitkan oleh Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia dengan judul Melacak Jejak-Jejak Perkembangan Seni di Indonesia.
Dalam kata pengantarnya, Prof Soedarsono mengulas istilah art yang diperlebar oleh Holt. Ia menganggap, Holt telah mendahului dalam penggunaan istilah "art" yang dalam bahasa Indonesia kita terjemahkan sebagai "seni" yang sangat sesuai dengan penggunaan saat ini.
Holt, menurut Prof Soedarsono, juga tidak begitu saja mengartikan "art" dalam artian konvensional barat yang selalu berarti "seni rupa". Panitia BWCF sepakat dengan pemikiran Soedarsono. Di sisi lain, mereka mencermati gagasan dan alur pikir Holt dalam buku ini kini tak banyak didiskusikan.
"Malah mungkin cenderung dilupakan. Padahal, pandangan Claire Holt yang menarik garis sejarah estetika dari zaman megalitik sampai modern masih sangat relevan untuk dipakai mengkaji sejarah estetika kita," tulis mereka.
BWCF adalah sebuah festival literasi dan festival seni pertunjukan yang berlangsung sejak 2012. Perayaan 10 tahun BWCF ini akan berlangsung secara daring pada 18 November hingga 21 November mengingat saat ini Indonesia masih diselimuti pandemi Covid-19.