Riz Ahmed Ingin Muslim tak Melulu Kebagian Peran Penjahat
Aktor Riz Ahmed merupakan Muslim pertama yang mendapat nominasi Oscar.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktor asal Inggris Riz Ahmed merasa muak melihat penjahat Muslim di berbagai film dan serial televisi. Laki-laki berusia 38 tahun itu menuntut representasi yang lebih positif dari umat Islam di layar kaca.
Riz merupakan aktor Muslim pertama yang dinominasikan sebagai Aktor Terbaik Oscar 2019 untuk perannya di film Sound of Metal. Meski bersyukur atas kariernya yang sedang meningkat, ia memiliki keinginan yang mendalam tentang perubahan cara orang-orang menggambarkan keyakinannya dalam dunia hiburan.
"Saya berharap dapat membantu dengan sedikit mengubah "permainan"," ungkap Riz saat mempromosikan film barunya Mogul Mowgli kepada British GQ, dikutip Ace Showbiz, Kamis (4/11).
Riz pun menanggapi tantangan perubahan represantasi Muslim tersebut dengan serius. Awal 2021 lalu, dia mendirikan Blueprint for Muslim Inclusion dan membantu menugaskan sebuah studi.
Hasil studi itu mengungkapkan, Muslim hanya memiliki 1,6 persen peran berbicara dalam 200 film populer berbahasa Inggris. Padahal, umat Muslim merupakan 25 persen dari populasi dunia. Studi itu juga menyebut, sebanyak 75 persen karakter Muslim digambarkan sebagai korban atau pelaku kekerasan.
"Semua ini hanya peringatan besar," ujarnya.
Riz menyebut, itu adalah situasi yang sangat serius. Sebab, menurutnya, karakter orang jahat bahkan dapat memicu kejahatan rasialis.
"Ini adalah titik buta yang ada di seluruh budaya kita dan itu merenggut nyawa. Negara-negara diserbu, kejahatan rasial meningkat, undang-undang disahkan. Jadi di balik itu kita berpikir, 'Apa yang perlu kita ubah?' Dan, sebenarnya, ini tentang memberdayakan orang untuk menceritakan kisah mereka sendiri," jelas dia.
Riz lalu menjelaskan mengenai filmnya, Mogul Mowgli. Dia menyebut, film ini sebenarnya adalah sebuah film pandemi.
"Seorang gila kerja terkena krisis kesehatan; hidupnya dikunci. Dia harus duduk dengan dirinya sendiri, menilai kembali apa yang sebenarnya penting," kata Riz.