Belgia Alami Lonjakan Kasus Covid-19 dan Rawat Inap

Mayoritas pasien rawat inap Covid-19 di Belgia adalah orang yang belum divaksinasi.

AP/Frederic Sierakowski/Pool Isopix
Seorang petugas kesehatan memeriksa botol vaksin Pfizer-BioNTech Covid-19 saat dicairkan di laboratorium di rumah sakit UZ Leuven di Leuven, Belgia, Minggu, 27 Desember 2020. Belgia tak wacanakan lockdown meski kasus Covid-19 kembali melonjak.
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Belgia pada Kamis melaporkan lonjakan kasus infeksi Covid-19. Data lembaga kesehatan Sciensano Belgia menunjukkan rata-rata 6.729 kasus positif Covid-19 dilaporkan per hari dalam dua pekan terakhir.

Baca Juga


Angkanya naik 36 persen dari pekan sebelumnya. Sementara itu, jumlah pasien yang masuk rumah sakit kembali naik ke level sebelum lockdown pada Oktober 2020.

Dalam sepekan terakhir, rata-rata 164 pasien Covid-19 dirawat di rumah sakit per hari atau naik 31 persen. Rata-rata, 343 pasien Covid-19 masuk ke ruang perawatan intensif per hari.

Belgia menjalani lockdown kedua pada Oktober 2020, beberapa hari setelah mencatat jumlah kasus rawat inap serupa. Pada Senin, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat memasukkan Belgia ke dalam daftar negara berisiko tertinggi dan meminta pelaku perjalanan internasional yang belum divaksin lengkap untuk tidak mengunjungi negara itu.

"Mengingat situasi terkini di Belgia, bahkan pelaku perjalanan yang sudah divaksinasi penuh pun mungkin berisiko tertular dan menularkan varian virus penyebab Covid-19," kata CDC.

Anggota Uni Eropa lain yang masuk daftar itu di antaranya adalah Austria, Kroasia, dan Yunani. Negara-negara Baltik juga berada di daftar yang sama..

"Saya pikir dengan vaksinasi segalanya akan beres, namun (virus) itu tetap ada. Pelan-pelan kita harus menganggap virus corona seperti halnya flu yang parah," kata Erik Verpuylt, seorang pemasok di Brussels.

Lebih dari 8,6 juta penduduk atau 74 persen populasi Belgia telah menerima vaksin lengkap sehingga tidak ada wacana memberlakukan lockdown lagi. Namun, negara itu telah melonggarkan aturan pemakaian masker dalam beberapa bulan terakhir dan kini menghadapi lonjakan infeksi saat mendekati musim dingin.

"Mayoritas pasien yang dirawat adalah mereka yang belum divaksinasi atau baru divaksinasi dengan satu dosis," kata Inge Neven, manajer krisis yang menangani Covid-19 di Brussels.

Neven mengungkap, pasien di ruang perawatan intensif hampir semuanya belum divaksinasi. Selama pandemi, Belgia menjadi salah satu negara dengan tingkat kematian akibat Covid-19 tertinggi di dunia dan sebagian besar kasus kematian itu terjadi di panti-panti jompo saat gelombang pertama.

sumber : Antara, Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler