Membudayakan Budaya Hidup Sehat untuk Anak Usia Sekolah

Program Anak KAO 2021 bertujuan untuk mengedukasi 3.000 siswa SD.

Istimewa
PT Kao Indonesia dengan Kemenkes memberi bantuan fasilitas kesehatan di SD Negeri Ciputat VI, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Banten, Jumat (5/11).
Rep: Antara/Erik PP Red: Erik Purnama Putra

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menggelar edukasi bersama Kao Indonesia terkait perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) serta protokol kesehatan (prokes) dalam upaya mendukung Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) dan upaya kesehatan sekolah. Kegiatan itu hadir melalui Program Anak Kreatif Aktif Optimis (KAO).

Kegiatan itu diawali dengan penandatanganan kerja sama secara daring yang dilakukan oleh  Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemenkes saat itu Oscar Primadi, dan Presiden Direktur PT Kao Indonesia Masahide Nishida. Kegiatan tersebut fokus menyasar siswa sekolah dasar (SD) area Jabodetabek tdengan target usia 6-12 tahun, yang dimulai pada 25 Oktober hingga November 2021.

Germas dicanangkan oleh Kemenkes. Germas adalah sebuah gerakan yang bertujuan untuk memasyarakatkan budaya hidup sehat serta meninggalkan kebiasaan dan perilaku masyarakat yang kurang sehat.



Program Anak KAO 2021 bertujuan untuk mengedukasi 3.000 siswa SD, dan secara berkelanjutan mendorong siswa dan siswi agar lebih sadar akan pentingnya menjaga kebersihan diri dan lingkungan melalui PHBS. Selain itu, juga mendorong siswa menerapkan prokes, baik di lingkungan rumah dan sekolah.

Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kemenkes, Imran Agus Nurali ikut meninjau langsung dan menyaksikan pemberian dukungan fasilitas kesehatan yang diserahkan PT Kao Indonesia kepada perwakilan SD Negeri Ciputat VI, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Banten, Jumat (5/11).

"Apresiasi kami berikan kepada PT Kao Indonesia yang telah bekerja sama dengan Kemenkes, berkontribusi dalam mendukung Gerakan Masyarakat Hidup Sehat untuk bangkit dari pandemi Covid-19," kata Imran dalam siaran di Jakarta, Jumat (5/11).

Program Anak KAO diproyeksikan untuk dapat berperan nyata dalam situasi yang penuh tantangan kesehatan saat ini, yang sangat mempengaruhi aktivitas anak usia sekolah. Terlebih, kata Jeniagusliono, dengan dimulainya lagi pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT) di sekolah.

"Program Anak KAO diharapkan menjadi bagian dari adaptasi cara hidup baru serta memotivasi sikap positif dan semangat dalam belajar yang dikemas dalam tema 'Self Esteem'," kata Wakil Presiden Direktur PT Kao Indonesia, Jeniagusliono.

Dia menjelaskan, Kao Indonesia berupaya untuk berkontribusi nyata kepada masyarakat Indonesia melalui bentuk kegiatan corporate citizenship, yang mana program Anak KAO berfokus pada masalah sosial saat ini, yaitu kebersihan dan kesehatan. Hal itu, terutama untuk anak usia sekolah yang diharapkan berperan menjadi agen perubahan bangsa Indonesia untuk arah yang lebih baik.

Dia menuturkan, edukasi PHBS serta peningkatan motivasi belajar bagi anak usia sekolah menjadi prioritas. Pasalnya, menjadi pengetahuan mendasar siswa yang penting agar mau terus belajar, seiring dengan dimulainya kegiatan PTM di dalam kelas.

"Persamaan visi antara Kao Indonesia dengan Kemenkes membuka jalan lebih luas untuk berkontribusi bagi Indonesia, di mana Program Anak KAO selaras dengan tujuan program Germas yang dicanangkan Kemenkes. Kami berharap pelaksanaannya dapat dilakukan dengan aktif dan gembira," kata Jeniagusliono.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler