Pemkot Waspadai 20 Titik Rawan Banjir di Tangsel
Titik banjir saat hujan belakangan ini notabene terjadi di Kecamatan Pondok Aren.
REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN -- Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) mewaspadai puluhan titik rawan banjir di wilayah Tangsel, Provinsi Banten, seiring dengan musim penghujan yang kian melanda. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangsel menyebut, ada 20 titik rawan banjir di Tangsel yang tengah diantisipasi.
"Perhitungan kami ada 20 titik yang diantisipasi. Kami masih coba monitoring terus," ujar Kepala BPBD Kota Tangsel Chaerudin saat ditemui di Puspemkot Tangsel, Kecamatan Ciputat, Kamis (4/11).
Baca: Pemkab Normalisasi Puluhan Sungai di Bekasi Cegah Banjir
Sebanyak 20 titik rawan banjir tersebut tersebar di sejumlah kecamatan di Tangsel. Di antaranya, di Kecamatan Pondok Aren, seperti Kampung Bulak, Pondok Maharta, Jurang Mangu Barat, Villa Bintaro Regency, dan Jurang Mangu Permai.
Titik rawan di Kecamatan Ciputat terletak di di Puri Bintaro Payung Mas. Kemudian Kecamatan Pamulang di Bukit Pamulang Indah (BPI) yang kerapkali terjadi banjir saat musim hujan tiba. Adapun di Kecamatan Setu, berlokasi di Kranggan, Pesona Serpong, dan Kademangan.
Menurut Chaerudin, titik yang mengalami banjir pada musim hujan belakangan ini notabene terjadi di Kecamatan Pondok Aren. Kondisi banjir di kedua titik tersebut. "Dari dua hari kemarin kita banjir ada di Pondok Maharta dan Kampung Bulak," tuturnya.
Ada juga satu titik yang tidak masuk dalam lokasi rawan banjir yang diantisipasi, namun nyatanya justru terjadi banjir, yakni Kampung Babakan Pocis, Kelurahan Bakti Jaya, Kecamatan Setu. "Ternyata ada titik baru, Pocis tidak diduga, belum pernah banjir, banjirnya karena tersumbat banjir," kata Chaerudin.
Menurut Chaerudin, petugas terus berjaga di titik rawan banjir, seiring dengan musim hujan yang terus berlangsung. Personel dan alat yang dibutuhkan dalam penanganan banjir juga sudah disiagakan. Adapun, upaya lainnya yang dilakukan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait juga terus dikoordinasikan, seperti normalisasi sungai ataupun perbaikan drainase.