MTQ Sleman 2021 Resmi Digelar
Bupati Sleman menyerahkan penghargaan kepada kafilah-kafilah Kabupaten Sleman.
REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN -- Perhelatan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat Kabupaten Sleman 2021 resmi digelar. Tahun ini, pelaksanaan kompetisi akan dilaksanakan mulai 6 November 2021 di 10 lokasi berbeda yang ada di lingkungan Komplek Setda Sleman.
Pada kesempatan itu, Bupati Sleman menyerahkan penghargaan kepada kafilah-kafilah Kabupaten Sleman, yang maju Seleksi Tilawatil Quran (STQ) tingkat nasional. Tahun ini, kafilah dari Kabupaten Sleman berjumlah lima orang.
Kepada masing-masing kafilah mendapatkan uang penghargaan senilai Rp 2,5 juta. Bupati Sleman, Kustini Purnomo mengatakan, MTQ sejatinya jadi cerminan Islam. Sekaligus, seruan ke umat manusia kalau sesungguhnya Islam itu teduh dan damai.
Islam, kata Kustini, cinta keadilan dan menjauhi kekerasan. Islam menolak kebencian dan fitnah, selalu menganjurkan persatuan, kebersamaan, dan ukhuwah. Sehingga, dapat membangun kokohnya toleransi, solidaritas dan kebersamaan.
Tidak cuma sesama Muslim, tapi sesama umat manusia, khususnya di Kabupaten Sleman. Kegiatan MTQ tingkat umum ini turut mengemban misi sangat mulia sekaligus strategis, menguatkan pembangunan akhlak masyarakat yang islami.
Melalui MTQ ini, Kustini turut berharap dapat menjadi sarana internalisasi nilai-nilai luhur Alquran di kalangan masyarakat umum. Karenanya, peserta memang tidak hanya dituntut dapat berprestasi dalam ajang MTQ tersebut.
"Tapi, yang terpenting harus berperan sosialisasikan nilai-nilai luhur Alquran tersebut kepada lingkungannya," kata Kustini, Jumat (5/11).
Nantinya, kegiatan akan diikuti kafilah dari 17 kapanewon sebanyak 557 peserta. Sedangkan, pelaksanaan lomba akan dilaksanakan 6 November 2021 mulai 07.30 WIB sampai selesai, dilaksanakan di 10 lokasi di lingkungan Komplek Pemda Sleman.
Kepala Bagian Kesejahteraan Masyarakat Sekda Sleman, Mustadi menambahkan, untuk pelaksanaan MTQ tahun ini berbeda dari tahun sebelumnya. Kegiatan MTQ dilakukan dalam prokes ketat dan panitia mengundi 17 kapanewon untuk waktu kedatangan.
"Diundi jam berapa harus datang dan mengikuti lomba, setelah lomba dimohon segera meninggalkan lokasi, sehingga tidak terjadi kerumunan," ujar Mustadi.