BSI Buka Kantor di Dubai, Ini Harapan Erick Thohir
BSI mempunyai misi menjadi Top 10 Global Islamic Bank
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) berkomitmen mendukung program BUMN Go Global yang dicanangkan Menteri BUMN Erick Thohir.
Atas hal tersebut, BSI melaporkan secara resmi penerimaan izin prinsip kantor perwakilan di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), kepada Menteri BUMN dari Dubai International Financial Center (DIFC) di Kawasan DIFC Dubai, Jumat (5/11)
Letter of Incorporation yang diterima BSI menandai bank syariah terbesar di Tanah Air ini secara resmi dapat membuka pasar di wilayah Timur Tengah. Dengan akta pendirian tersebut, BSI resmi menjadi bagian dari DIFC. Hal itu membuat BSI selangkah lebih dekat untuk mencapai tujuannya menjadi pemain kunci dalam industri perbankan syariah global.
Erick mengatakan hal ini merupakan penanda rekam jejak pertama BSI di pasar global. BSI akan menjadi bank dari Indonesia pertama yang memiliki kantor perwakilan di kawasan Timur Tengah.
Dengan ekspansi ini, BSI berharap dapat mewujudkan misinya sebagai Top 10 Global Islamic Bank berdasarkan kapitalisasi pasar pada 2025.
“Kehadiran BSI di Dubai diharapkan tidak hanya dapat berkontribusi pada pengembangan industri perbankan syariah di Indonesia, tetapi juga dapat mempererat hubungan antara Indonesia dengan negara-negara Timur Tengah, khususnya UEA. Terlebih UEA adalah salah satu pusat investasi global, yang mana Dubai adalah pusat keuangan syariah global, termasuk Sukuk,” ujar Erick.
Erick berharap BSI dapat mengoptimalkan potensi bisnis di Dubai dan menjadi jembatan penghubung antara Indonesia dan investor global, untuk menginvestasikan dananya pada proyek-proyek pemerintah, BUMN dan juga untuk proyek-proyek pembangunan lainnya di Tanah Air.
Erick berharap kehadiran BSI di Dubai juga akan memudahkan akses bagi seluruh pemangku kepentingan untuk mencari layanan dan informasi keuangan guna memberdayakan bisnis ekspor dan impor ke Timur Tengah.
"Hal ini perlu ditekankan untuk memperkuat pertumbuhan dan ketahanan ekonomi Indonesia, khususnya pascapandemi," kata Erick.
Sementara itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berharap kantor cabang Bank Syariah Indonesia di Dubai, Uni Emirat Arab dapat memajukan industri keuangan syariah tanah air. Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso mengatakan BSI dapat mengoptimalkan sumber dayanya tersebut untuk memperluas pasar.
"Diharapkan BSI Dubai dapat mendukung transaksi perdagangan dan investasi serta meningkatkan produk dan layanan syariah guna memperoleh tingkat daya saing global yang lebih tinggi," katanya dalam keterangan pers, Jumat (5/11).
Hal tersebut dapat mempercepat perkembangan industri keuangan syariah di Indonesia. Wimboh mengatakan OJK berkomitmen untuk memajukan sektor tersebut hingga ke kancah dunia seperti yang tercantum dalam targer Masterplan Ekonomi dan Keuangan Syariah Indonesia.
Salah satu cara konkrit adalah dengan menggandeng Dubai Financial Services Authority (DFSA) untuk memperkuat kerja sama industri keuangan syariah. OJK melakukan komunikasi serta pertukaran informasi dengan DFSA dan DIFC untuk memastikan pengawasan yang baik dan efektif terhadap operasional BSI di Dubai.