Ini Sebab Sulitnya Pochettino Meracik Skuad PSG

Mulai muncul keragukan kepada Pochettino dalam momoles tim bertabur bintang.

EPA-EFE/STEPHANIE LECOCQ
Pelatih Paris Saint-Germain (PSG) Mauricio Pochettino.
Rep: Rahmat Fajar Red: Endro Yuwanto

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Pelatih Paris Saint-Germain (PSG) Mauricio Pochettino masih kesulitan membentuk permainan sempurna dengan materi pemain berkualitas yang melimpah. Belum ada yang istimewa dari permainan besutan Pochettino.

Apa yang dilakukan Pochettino saat menjadi pelatih Tottenham Hotspur tak tampak di PSG. Jika di Tottenham, ia membuat pemain berlari menembus pertahanan lawan hingga ke area kotak penalti. Lawan pun menjadi tertekan. Di PSG, hal itu jarang terjadi.

Dilansir dari Marca, Sabtu (6/11), Pochettino sepertinya dihadapkan pada dua masalah sehingga tak bisa menerapkan permainan seperti di Tottenham. Pertama, pelatih asal Argentina tersebut tak bisa menerapkan permainan seperti yang diinginkan dengan penyerang yang dimilikinya.

Kedua, Pochettino tak bisa memaksa penyerangnya seperti yang dilakukan di Tottenham. Pasalnya, Neymar, Lionel Messi, Sergio Ramos, Angel di Maria, Mauro Icardi, dan Kylian Mbappe adalah para pemain superstar yang rentan bermasalah jika terlalu dipaksakan melakukan kehendaknya. Hal tersebut jelas merugikan tim.

Hasil imbang 2-2 melawan RB Leipzig di Liga Champions pada pekan lalu adalah capaian kurang meyakinkan PSG untuk kesekian kalinya. Sebelumnya, Les Parisiens bermain imbang melawan Marseille, kalah dari Rennes dan Lille. Hal tersebut menghadirkan keragukan kepada Pochettino dalam momoles tim bertabur bintang.

Baca Juga


Harapan untuk mengangkat trofi Liga Champions menjadi tak terlalu cerah. Pada laga berikutnya, PSG akan bertandang ke markas Manchester City.

Jika PSG kalah dan Club Brugge menang atas Leipzig, maka PSG dan Brugge akan menjalani laga penentu di pertandingan terakhir penyisihan grup untuk lolos ke babak 16 besar.

Lionel Messi (kiri) dan Neymar (kanan), dua bintang Paris Saint-Germain (PSG). - (EPA-EFE/GUILLAUME HORCAJUELO)

 


Performa di luar harapan PSG pada awal musim juga karena Lionel Messi yang tak bisa menunjukkan permainan terbaiknya seperti di Barcelona. Kapten timnas Argentina itu juga terkesan tak nyaman dengan posisinya di lapangan.

Messi yang kini sudah berusia 34 tahun juga mulai rentan cedera. Selain itu, budaya baru di Kota Paris tampaknya juga memengaruhinya dan keluarganya.

Kehidupan di Paris sepertinya tidak setenang di Barcelona. Semakin lama Messi menderita dengan perasaannya, maka PSG akan menjadi pihak yang dirugikan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler