Lulus Guru Penggerak
Guru menghadapi tantangan serius mengajar selama pandemi
Sejak pandemi bermula hingga saat ini saya merasa sangat jauh tertinggal dalam kualitas mengajar. Terlebih ketika Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) diterapkan. Suasana berubah, anak berubah, keadaan berubah dan saya merasa juga harus berubah. Banyak hal yang harus dipelajari menyikapi kondisi yang dihadapi. Iseng-iseng saya cari informasi mengenai pembelajaran PJJ, saya tanya kepada teman sejawat yang telah mengikuti Guru Pembelajar. Saya kok tidak tahu ya. Saya buka SIMPKB dan ada informasi Guru Penggerak, saya mendaftar dan disebut disana Angkatan saya akan dimulai bulan Agustus 2021,sementara saat itu baru Januari. Lama sekali sampai saya lupa pernah mendaftar Guru Penggerak. Hingga akhirnya pada Agustus datang pemberitahuan bahwa saya harus melengkapi data mengisi biodata dan essay. Tanpa menunggu lebih lama saya mulai mengisi biodata tentang segala aktifitas saya selama ini. Sampai pada mengisi Essay kening mulai berkerut karena pertanyaan nya banyak dan beranak pinak. Harus pula dijawab sebanyak kata yang diminta.
Walau demikian satu hal yang saya syukuri selama ini bahwa saya sangat menikmati profesi sebagai guru. Apapun saya lakukan demi keberhasilan anak didik. Membimbing mereka mengarahkan masuk ke Perguruan Tinggi sampai mencarikan beasiswa ini dan itu. Untuk melakukan semua itu mau tidak mau saya harus berhubungan dengan banyak pihak. Para donatur, pemangku kebijakan dan tentu saja orang tua siswa. Tidak mudah memang karena tidak semua orang memahami persoalan yang dihadapi. Terlebih tantangan dari dalam sendiri juga tidak sedikit. Semua itu saya hadapi dengan sabar dan berpikir positif. Alhamdulilah banyak anak didik saya yang berhasil masuk PTN dan beberapa diantaranya memenangkan kan lomba menulis.
Sekarang dapat saya katakan itulah modal saya untuk menjadi Guru Penggerak. Itulah yang saya isikan ke lembaran jawaban essay. Ternyata tidak ada yang sia-sia. Apa yang kita lakukan sesungguhnya akan kembali kepada kita, baik atau buruk. Jadi jika ada yang bertanya apa syarat agar lulus Guru penggerak? Jawabnya adalah mengajar lah dengan hati, dengan cita, dengan Passion. Lakukan apa saja yang akan membuat anak didik berhasil. Jangan pernah berpikir materi, pikirkan bahwa anak didik adalah aset kita yang harus dipelihara dengan baik. Jangan sungkan untuk berkorban demi mereka, meluangkan waktu. Itulah yang saya lakukan 16 tahun lebih mengajar diruang kelas, dilapangan, diperjalanan. 16 th mendampingi anak-anak siang dan malam. Entah sudah berapa kali malam saya mengumpulkan anak-anak sekedar untuk mengajar mereka berbicara, menulis dan menjadi manusia yang lebih berguna. Menyenangkan sekali ketika pada akhirnya anak-anak itu berhasil sementara asal usul nya nun jauh dikampung sana, jauh dari hiruk pikuk kota. Mengharukan sekali melihat mereka yang berhasil adalah anak-anak yang dulunya hampir putus sekolah karena biaya.
Jadi ingin lulus Guru Penggerak? Mengajarlah dengan sepenuh hati dan Jangan lupa untuk terus meningkatkan kapasitas diri karena semakin banyak memberi menuntut kita untuk semakin banyak belajar.