Singgung LGBT, Dave Chappelle tak Minta Maaf
Komedi spesial Dave Chappelle untuk Netflix singgung komunitas LGBT.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komedian dan aktor Dave Chappelle angkat bicara tentang budaya pembatalan terhadap orang yang dinilai melakukan kesalahan. Saat memulai tur komedi langsungnya di 10 kota di San Francisco, Amerika Serikat pada Kamis (4/11), dia tampaknya tidak meminta maaf meskipun komedi spesialnya untuk Netflix, The Closer, memicu kontroversi.
"Ya ampun, saya suka dibatalkan. Ini sangat melegakan. Rasanya seperti membuat (Al) Capone bisa dihukum setelah melakukan penggelapan pajak," kata Chappelle di hadapan 19 ribu orang penonton pertunjukannya di SF's Chase Center, San Fransisco, dilansir Ace Showbiz, Sabtu (6/11).
Hari itu, tiket pertunjukan komedi Chappelle terjual habis. Merespons reaksi atas leluconnya yang disebut transphobic dan anti-gay di The Closer, Chappelle menyebut, selama tiga atau empat pekan terakhir ramai dikabarkan bahwa pertunjukannya dibatalkan.
"Nggak masalah. Intinya adalah tidak peduli apa yang mereka katakan, kita tetap bersama," ujar komedian 48 tahun itu.
Chappelle mengatakan, diirnya pernah berada dalam situasi serupa, tepatnya ketika memutuskan untuk keluar dari Chappelle's Show setelah dua musim lengkap dimulai pada 2003 dan yang disingkat pada 2006.
Chappelle juga memutar Untitled. Sebelumnya, film dokumenter terbarunya itu dikenal sebagai This Time This Place.
Film dokumenter tersebut berpusat pada upaya Chappelle untuk menjadi pembawa acara serangkaian acara komedi luar ruang selama pandemi Covid-19 pada musim panas lalu di Ohio. Ia mendapat bantuan dari sesama selebritas, yakni Jon Stewart, Tiffany Haddish, dan Chris Rock.
Untitled juga memperlihatkan Chappelle mendirikan sentra tes Covid-19 dan mempekerjakan staf perawat. Rekaman kemarahannya terhadap pembunuhan George Floyd juga termuat dalam film dokumenter tersebut.
Untitiled diputar setelah Chappelle membahas kontroversi yang masih berlangsung seputar stand up comedy spesialnya untuk Netflix tersebut. Ia mengaku telah mendengar berita di media yang menyebut bahwa dirinya menolak undangan berbicara dengan karyawan transgender Netflix.
"Itu tidak benar. Jika mereka mengundang, saya akan menerimanya, meskipun saya bingung tentang apa yang akan kita bicarakan," kata komika yang memeluk Islam pada 1998.
Chappele mengatakan, dia ingin semua pemirsa tahu bahwa meskipun media menggambarkannya seolah ada benturan antara dirinya dengan komunitas LGBTQ, kenyataannya tidak begitu. Ia meminta agar komunitas tersebut tidak disalahkan.
"Ini tentang kepentingan perusahaan, dan apa yang bisa saya katakan, dan apa yang tidak bisa saya katakan," ujar Chappelle yang pernah meraih Emmy Award untuk Outstanding Variety, Music or Comedy Special (2005).
Chappelle mengatakan bahwa semua orang dari komunitas LGBTQ yang mengenalnya tetap mencintai dan mendukungnya. Ia menyebut, benturannya dengan komunitas LGBTQ sebagai omong kosong.
Dalam tayangan spesial Netflix yang menjadi kontroversial, Chappelle mengatakan bahwa gender adalah fakta. Setiap manusia di ruangan tempatnya manggung dan setiap manusia di Bumi harus melewati rahim seorang perempuan untuk lahir. Menurutnya, itu adalah fakta.
"Saya nggak bilang kalau perempuan trans bukan perempuan, saya hanya mengatakan bahwa itu bukan vagina, tapi vagina buatan," ujar peraih Grammy Award untuk Album Komedi Terbaik 2018, 2019, dan 2020.
Pernyataan Chappelle membuat marah komunitas LGBTQ. Pemogokan staf di markas besar Netflix di Hollywood juga terjadi akibatnya.