Kemenkumham DIY Periksa Lima Oknum Sipir Lapas Pakem

Belum dapat dipastikan seperti apa penerapan disiplin yang dianggap berlebihan itu.

Lapas (ilustrasi)
Rep: Silvy Dian Setiawan Red: Fernan Rahadi

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kantor Wilayah Kemenkumham DIY memeriksa lima oknum sipir yang terindikasi menerapkan disiplin tegas kepada warga binaan pemasyarakatan (WBP) di Lapas Narkotika Kelas IIA Yogyakarta, Pakem, Sleman. penerapan disiplin yang tegas tersebut dinilai berlebihan, sehingga dianggap sebagai kekerasan.


"Ada indikasi pernah terjadi kegiatan penerapan disiplin yang tegas dan itu dianggap berlebihan oleh warga binaan, dari situ kita bisa mengerucut ke lima nama (sipir)," kata Kepala Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah Kemenkumham DIY Gusti Ayu Putu Suwardani kepada Republika melalui sambungan telepon, Kamis (4/11).

Ayu menyebut, pihaknya akan mendalami dugaan kekerasan yang dialami warga binaan. Pihaknya sudah menarik lima oknum sipir ke Kanwil Kemenkumham DIY untuk dimintai keterangan.

"Yang penting kita amankan dulu, nama-nama yang mengerucut dari (keterangan) narapidana itu sudah kita tarik. Istilahnya netralisir dulu bahwa kita akan menindaklanjuti kalau itu memang benar terjadi, tapi apanya (dugaan kekerasannya) masih dalam pemeriksaan," ujar Ayu.

Saat ini, kata Ayu, belum dapat dipastikan seperti apa penerapan disiplin yang dianggap berlebihan tersebut. Pendalaman terhadap dugaan kekerasan di lapas itu masih terus dilakukan.

"Menurut warga binaan berlebihan, menurut petugas seperti apa, ini yang harus kita kroscek seperti apa berlebihannya, sehingga warga binaan menganggap disiksa. Itu yang harus kita dalami dulu," jelasnya.

Sementara itu, Ombudsman RI (ORI) DIY juga melakukan investigasi terkait dugaan kekerasan pada warga binaan tersebut. Investigasi dilakukan menyusul adanya laporan dugaan kekerasan yang disampaikan mantan warga binaan lapas kepada ORI DIY.

Kepala Kantor Perwakilan ORI DIY, Budhi Masthuri mengatakan, pihaknya sudah melakukan entry meeting dengan jajaran lapas. Entry meeting dilakukan untuk membangun komitmen kerja sama untuk melakukan investigasi terhadap dugaan kekerasan terhadap WBP.

"Hari Rabu (3/11) ke lapas, pertemuan kemarin itu kami baru melakukan pertemuan awal untuk membangun komitmen meminta kerja sama dari kapalas bahwa kita akan melakukan pemeriksaan, investigasi dan kegiatan lainnya terkait pengungkapan fakta-fakta laporan tersebut," kata Budhi.

Budhi menyebut, jajaran lapas sendiri sangat kooperatif dan membuka diri bagi pihaknya untuk melakukan investigasi. "Alhamdulillah Pak Cahyo (Kalapas Pakem) sangat kooperatif dan membuka diri. Nanti kita tinggal menyusun jadwal untuk pengumpulan keterangan," ujar Budhi.  

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler