Muslim Inggris Terbitkan Panduan Lindungi dari Islamofobia
REPUBLIKA.CO.ID,LONDON -- The Muslim Council of Britain (MCB) telah menerbitkan panduan enam langkah tentang cara untuk menjaga masjid dari serangan Islamofobia menyusul pembunuhan dari politisiKonservatif MP Sir David Amess.
Dilansir di alaraby.co.uk, belum lama ini, panduan setebal 10 halaman ini bertujuan untuk membantu jamaah, pengunjung masjid, dan pemuka agama melindungi tempat itu serta komunitas lokal pada umumnya. Muslim didorong untuk menyiapkan rencana keselamatan, memastikan sistem keamanan mutakhir, dan melaporkan kejahatan kebencian dan penyalahgunaan.
Pembuatan panduan ini muncul ketika data terbaru yang dirilis oleh Home Office menemukan bahwa hampir setengah dari pelanggaran kejahatan rasial agama yang tercatat (45 persen) di Inggris dan Wales menargetkan Muslim pada tahun 2021.
"Pembunuhan tragis Sir David Amess telah membuat komunitas Muslim Inggris merasa terkejut dan khawatir, ada prioritas untuk pelanggaran kejahatan rasial yang menargetkan wanita Muslim, masjid dan jemaah mereka, khususnya" kata Sekretaris Jenderal MCB, Zara Mohammed.
Bulan lalu, pemerintah Inggris dituduh mengabaikan tanggung jawabnya kepada warga muslim setelah gagal merumuskan definisi Islamofobia selama dua tahun setelah berjanji untuk melakukannya.
Dalam penyelidikan 2018, anggota parlemen mendesak merumuskan definisi Islamofobia agar lebih mudah untuk menghukum pelanggaran semacam itu. Namun pemerintah Konservatif menolak proposal tersebut pada tahun 2019 dan berjanji untuk menunjuk sebuah komisi independen untuk membuat definisi namun belum dilakukan.
“Sungguh mencengangkan bahwa 845 hari kemudian, kami masih menyerukan kepada pemerintah untuk mengadopsi definisi Islamofobia dari All-Party Parliamentary Group (APPG),” kata Afzal Khan, wakil ketua APPG kepada The Independent.
“Pengabaian penuh pemerintah dalam bekerja untuk menerima definisi Islamofobia menyoroti betapa banyak pertimbangan yang diberikannya untuk mengatasi bentuk rasisme yang sangat nyata,"tambah dia.