Sampah Numpuk, DLHK Bandung Sebut Perlahan Mulai Diangkut
Saat ini proses pengangkutan sampah di TPS ke TPA sudah mulai berjalan normal.
REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Bandung menyebut sampah yang menumpuk di tempat pembuangan sementara (TPS) mulai akan diangkut mengingat tempat pembuangan akhir (TPA) Sarimukti sudah beroperasi kembali. Dampak operasional TPA terganggu diakui membuat sampah tidak terangkut.
"Ya yang jelas ada dampak ya, sampah-sampah yang di TPS belum bisa diangkut. Sebetulnya sudah mulai dibuka lagi dan beroperasi lagi TPS Sarimukti kemarin di hari Minggu siang," ujar Kepala DLHK Kota Bandung, Dudi Prayudi kepada wartawan, Senin (8/11).
Ia menyebut beberapa titik mengalami penumpukan namun saat ini mulai disisir oleh para petugas. "Memang ada di beberapa tempat. Tapi hari ini oleh teman-teman disisir lagi jadi memang butuh waktu lah untuk normal," katanya.
Ia menegaskan saat ini proses pengangkutan sampah di TPS ke TPA sudah mulai berjalan normal kembali. Sampah yang tidak terangkut terjadi sejak Jumat kemarin hingga Ahad kurang lebih mencapai 57 truk.
"Saat ini sudah menuju normal gitu truk yang coba kita angkut sampah-sampah yang tertahan di TPS," katanya.
Ia menyebut operasional TPA Sarimukti sempat terganggu akibat alat berat yang digunakan untuk mengangkut sampah kehabisan BBM. Dudi Prayudi menambahkan pihaknya tiap tahun membayar tipping fee sebesar Rp 31 miliar dan tidak pernah menungggak.
"Enggak, kan biasanya misalnya untuk bulan November itu untuk pembayaran di bulan Oktober. Kemudian nanti pembayaran November dibayar bulan Desember. Jadi setelah bulan berjalan pembayarannya," ungkapnya.
Sampah di tempat pembuangan sementara (TPS) Pagarsih, Kota Bandung tidak terangkut ke tempat pembuangan akhir (TPA) Sarimukti, Kabupaten Bandung Barat, Senin (8/11). Kondisi tersebut berlangsung sejak satu pekan terakhir akibat alat berat di TPA Sarimukti tidak dapat digunakan karena kehabisan bahan bakar minyak (BBM).
Pantauan di lapangan, sampah di area TPS Pagarsih menumpuk bahkan terus menggunung sedangkan sampah-sampah di roda pengangkut sampah berjejer di sekitar kawasan TPS. Tidak terlihat aktivitas petugas yang sedang memasukan sampah ke kontainer seperti hari-hari biasa.
Roda-roda pengangkut sampah yang berjejer di sekitar kawasan TPS memakan sedikit badan jalan sehingga mempersempit laju kendaraan untuk melintas. Bau menyengat sampah tercium kuat di wilayah tersebut.