NASA Coba Perbaiki Perangkat Lunak Teleskop Hubble

Teleskop Hubble saat ini berada di mode aman lantaran adanya gangguan.

ESA/hubble/nasa
Teleskop Hubble menangkap gambar galaksi yang sangat aktif.
Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani  Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Badan Antariksa Amerika (NASA) sedang mempertimbangkan beberapa penyesuaian perangkat lunak pada Teleskop Luar Angkasa Hubble. Teleskop Hubble saat ini berada di mode aman selama dua pekan. 

Baca Juga


Tim pemulihan sekarang memeriksa perangkat keras yang memerintahkan instrumen, yang merupakan bagian dari Unit Komando Instrumen Sains dan Penanganan Data. Teleskop luar angkasa yang ikonik tidak dapat melakukan pengamatan ilmiah sejak instrumennya memasuki “mode aman” pelindung pada akhir Oktober.

“Secara khusus, tim menganalisis sirkuit Unit Kontrol, yang menghasilkan pesan sinkronisasi dan meneruskannya ke instrumen,” kata NASA, dilansir dari Space, Senin (8/11).

Badan tersebut sedang mempertimbangkan mengubah perangkat lunak penerbangan instrumen untuk memungkinkannya mencari pesan sinkronisasi data tanpa jatuh ke “mode aman”. NASA mengungkapkan hilangnya pesan-pesan ini tampaknya berada di balik kesalahan tersebut.

Teleskop Hubble telah beroperasi di luar angkasa sejak 1990. Teleskop ini terakhir diperbaiki oleh astronaut pada 2009, memasuki mode aman pada 25 Oktober menyusul kesalahan dan tidak melakukan pengamatan. Semua instrumen sehat saat penyelidikan berlanjut, NASA mencatat dalam pembaruan Selasa (2/11).

Teleskop tidak dimaksudkan untuk diservis secara langsung lagi. Sebab, set pesawat ulang-alik yang digunakan untuk terbang secara berkala ke teleskop untuk perbaikan dihentikan pada 2011 setelah program tersebut beroperasi selama 30 tahun. Dengan demikian, para penyelidik bekerja untuk membantu Hubble dari kejauhan.

“Penyelesaian pertama akan diverifikasi menggunakan simulator darat untuk memastikan mereka bekerja sesuai rencana,” tambah NASA dalam pembaruan.

Perubahan perangkat lunak, jika benar-benar terjadi, akan terjadi setelah tim Hubble melihat diagram desain unit kontrol, data dari pesan yang hilang, dan kisaran perubahan perangkat lunak instrumen potensial yang dapat mengatasi masalah tersebut.

Sejalan dengan upaya penyelamatan, anggota tim Hubble mencoba mengumpulkan data dari kamera dan instrumen observatorium. Selama akhir pekan 30 Oktober, tim menyalakan bagian dari Instrumen Near Infrared Camera dan Multi Object Spectrometer (NICMOS), memungkinkan tim menentukan seberapa sering masalah [sinkronisasi data] ini terjadi. NICMOS dipulihkan Senin (1/11) dan sejak itu, tidak ada lagi pesan sinkronisasi data yang hilang, kata pembaruan tersebut.

Selanjutnya, para insinyur Hubble bekerja untuk memulihkan instrumen Advanced Camera for Surveys (ACS) Hubble, dengan tujuan mulai mengumpulkan sains lagi pada awal pekan depan. Keputusan akhir datang Ahad (7/11) setelah NASA menganalisis data. ACS dipilih sebagai instrumen terbaik untuk dicoba terlebih dahulu, karena kemungkinannya paling kecil menyebabkan stres pada observatorium.

“Jika pesan yang hilang terlihat sebelumnya, keputusan untuk mengaktifkan ACS juga akan ditinjau kembali,” kata NASA.

“Tim berjalan dengan hati-hati untuk memastikan keamanan instrumen dan menghindari tekanan tambahan pada perangkat keras,” kata NASA.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler