Karakter Muslim dalam Film: Asing, Menindas, dan Kejam
IHRAM.CO.ID, Oleh: Mabruroh, Rossi Handayani, Umar Muktar
JAKARTA -- Karakter Muslim yang dihadirkan dalam film biasanya distereotipkan sebagai orang asing, menindas, dan kejam. Demikian hasil analisis USC Annenberg Inclusion Initiative melakukan analisis terhadap 200 film dari Amerika Serikat, Australia, Selandia Baru, dan Inggris pada 2017 hingga 2019 yang dirilis belum lama ini.
Laporan USC Annenberg Inclusion Initiative menemukan, bahwa hanya 19 dari proyek tersebut yang menyertakan setidaknya satu karakter Muslim yang mengucapkan satu kata atau lebih sepanjang film. Penggambaran ini yang membuat aktor Inggris Riz Ahmed prihatin.
"Data itu tidak bohong. Studi ini menunjukkan kepada kita skala masalah dalam film populer, dan biayanya diukur dalam potensi yang hilang dan nyawa yang hilang," tambah Riz Ahmed, dilansir dari USA Today, Jumat (11/6).
Dari 200 film itu, hanya enam yang menampilkan Muslim sebagai pemeran utama, dan bahkan dalam film-film itu mereka memainkan peran yang melayani tujuan karakter kulit putih. Tidak ada yang melayani audiens yang lebih muda.
Sementara tujuh karakter dari hampir 9.000 adalah anak-anak Muslim, dari 23 film animasi yang ditonton dalam 200, tidak ada yang memasukkan karakter Muslim.
"Penghapusan karakter Muslim sangat menonjol dalam animasi, di mana tidak satu pun film animasi yang kami periksa menampilkan karakter Muslim,” kata rekan penulis Dr. Stacy L Smith.
“Dipasangkan dengan temuan bahwa hanya tujuh karakter Muslim yang merupakan anak-anak, film-film populer mengirimkan pesan yang kuat kepada anak-anak bahwa Muslim tidak termasuk dan tidak layak dimasukkan dalam cerita,” kata Smith.