Wali Kota Cirebon Jadi Tokoh Penggerak Inklusi Keuangan
Para UMKM bisa mendapatkan peningkatan kapasitas dan pengetahuan keuangan.
REPUBLIKA.CO.ID,CIREBON -- Wali Kota Cirebon, Nashrudin Azis, dinobatkan sebagai Tokoh Penggerak Inklusi Keuangan 2021. Penghargaan itu menjadi pelecut bagi Pemkot Cirebon untuk selalu memberikan terobosan untuk meningkatkan inklusi keuangan bagi masyarakat.
Penghargaan Tokoh Penggerak Inklusi Keuangan 2021 itu diberikan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Cirebon, Selasa (9/11). Penghargaan diberikan atas peran Wali Kota Cirebon dalam bidang inklusi keuangan.
Adapun peran wali kota di antaranya pembentukan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) pertama di wilayah 3 Cirebon dan penerbitan Surat Edaran (SE) Satu Rekening Satu Pelajar untuk mendorong pelajar di Kota Cirebon memiliki rekening.
Selain itu, wali kota juga mendukung program TPAKD 2021 melalui kelas inklusi keuangan yang melibatkan total 462 UMKM dari Kota Cirebon. Melalui kelas itu, para UMKM bisa mendapatkan peningkatan kapasitas dan pengetahuan keuangan.
‘’Semoga apresiasi ini dapat menjadi pelecut semangat saya pribadi dan Pemda Kota Cirebon untuk senantiasa memberikan berbagai terobosan kepada masyarakat,’’ kata Azis, usai menerima penghargaan itu di Kantor OJK Cirebon.
Terobosan yang dimaksud wali kota itu terutama yang dapat meningkatkan inklusi keuangan bagi masyarakat Kota Cirebon. Sehingga masyarakat semakin mudah mendapatkan akses ke berbagai lembaga, produk dan layanan jasa keuangan yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
‘’Muaranya tentu untuk peningkatan kesejahteraan,’’ tukas Azis.
Melalui Surat Edaran (SE) Satu Rekening Satu Pelajar yang diterbitkan Azis, sebanyak 2.241 pelajar di SMA Negeri 7 dan SMP Negeri 6 Kota Cirebon kini telah memiliki rekening sendiri. Rekening atau tabungan dinilai merupakan hak dasar bagi seluruh masyarakat.
Selain membentuk TPAKD dan mendorong pelajar untuk memiliki rekening di perbankan, Pemda Kota Cirebon juga berkomitmen agar masyarakat dapat memiliki produk dan layanan keuangan lainnya. Di antaranya, berupa asuransi, pembiayaan, program pensiun, dan investasi yang dapat menunjang taraf hidup menjadi lebih baik.
‘’Di tengah pandemi yang telah memporakporandakan perekonomian masyarakat, pelaksanaan Bulan Inklusi Keuangan (BIK) merupakan jawaban atas persoalan yang dihadapi masyarakat,’’ tutur Azis.
Sementara itu, Kepala OJK Cirebon, Mohammad Fredly Nasution, menjelaskan, melalui Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2021 yang dilaksanakan selama Oktober 2021, telah berhasil dilakukan 24 kegiata, dengan total peserta sebanyak 3.900 orang. Adapun kegiatannya di antaranya, sosialisasi tatap muka maupun virtual (webinar), kompetisi dan lomba kreatif, pembukaan rekening serta penyaluran kredit dan pembiayaan mikro.
‘’BIK mengambil tema inklusi keuangan untuk semua, bangkitkan ekonomi bangsa,’’ tandas Fredly.