Sidebar

Mekanisme Penyebaran Informasi Bencana Terus Dikembangkan

Wednesday, 10 Nov 2021 15:49 WIB
Kabut dan hujan menutupi gedung bertingkat di Kawasan kuningan, Jakarta, Ahad (24/1). Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dodo Gunawan menyampaikan curah hujan di Jakarta dalam 10 hari ke depan diprediksi merupakan kategori menengah yaitu Intensitas kategori menengah berkisar 50-150 mm, Kendati demikian Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tetap harus mewaspadai bencana hidrometeorologi seperti genangan, banjir, banjir bandang dan sebagainya. Ditambah lagi, cuaca ekstrem yang melanda ibu kota tercatat cukup sering terjadi.Prayogi/Republika.

IHRAM.CO.ID, Oleh: Zainur Mashir Ramadhan, Inas Widyanuratikah, Bowo Pribadi

Baca Juga


JAKARTA --  Penyebaran informasi peringatan sistem peringatan dini berperan penting dalam upaya mitigasi bencana. Melalui penyebaran informasi ini diharapkan akan menjadikan antisipasi dan penanganan kebencanaan berjalan efektif. 

Dalam webinar Kebencanaan di Era Siaran TV Digital, berdasarkan keterangan pers yang diterima, belum lama ini, Direktur Pengembangan Pita Lebar Kementerian Komunikasi dan Informatika, Marvels Situmorang mengungkap, hal yang penting dari TV Digital adalah akan dilengkapi dengan fitur Early Warning System (EWS). EWS adalah sistem penyampaian informasi bencana.

Pada alat bantu penerima siaran televisi digital yang disebut set up box memiliki mekanisme pemberitahuan informasi digital bencana alam sedini mungkin pada suatu lokasi tertentu.

“Informasi kebencanaan yang disampaikan melalui EWS TV Digital. Informasi mengenai otoritas pengirim informasi bencana, jenis bencana, waktu kejadian bencana, posisi terjadinya bencana, karakteristik bencana, statistik bencana dan lokasi-lokasi yang terkena bencana,” ujar Marvels.

10 kebiasaan siaga bencana - (Republika)

“Ini semua akan tersampaikan pada televisi digital di lokasi-lokasi yang berpotensi terdampak bencana. EWS memberikan informasi peringatan dini bencana kepada masyarakat sehingga jumlah korban dapat diminimalkan,” sambungnya.

Kominfo, terangnya saat ini menjadi pusat data diseminasi informasi bencana. Informasi dari Kementerian/Lembaga yang berkompeten terkait bencana, seperti BMKG, Kementerian Kehutanan, BNPB, terkumpul menjadi satu data yang kemudian diseminasi dilakukan oleh Kominfo.

Selama ini informasi tentang kebencanaan baru sebatas melalui sistem telekomunikasi seperti SMS Blast. Nantinya, dalam konteks TV Digital, informasi kebencanaan akan disampaikan melalui lembaga penyiaran.

 

 

Berita terkait

Berita Lainnya