Pemerintah Waspadai Masuknya Varian Mu dan Delta AY.4.2
Kedatangan pelaku perjalanan dari dalam dan luar negeri diperketat
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kemenkes Siti Nadia Tarmizi menyampaikan, hingga saat ini sub varian Delta AY.4.2 atau Delta Plus dan juga varian Mu masih belum terdeteksi di Indonesia. Dari total lebih dari 8 ribu sequencing yang dilakukan, mayoritas varian of concern yang ditemukan yakni varian Delta dan juga Beta.
Namun demikian, kata dia, pemerintah dan masyarakat harus mewaspadai munculnya varian-varian tersebut di Indonesia.
“Untuk varian Mu dan sub varian Delta AY.4.2. sampai saat ini belum ditemukan di Indonesia. Tetapi kita tetap perlu waspada dengan mempertimbangkan sub varian Delta yang masih mempunyai potensi untuk memicu gelombang berikutnya di Indonesia,” kata Siti Nadia saat konferensi pers, dikutip pada Kamis (11/11).
Sub varian Delta Plus tersebut saat ini juga telah ditemukan di negara tetangga termasuk Malaysia dan Singapura. Untuk mengantisipasi kasus impor di Indonesia, pemerintah memperketat pintu-pintu masuk negara, baik darat, laut, dan udara.
Siti Nadia mengatakan, tidak semua pintu masuk negara saat ini dibuka untuk pelaku perjalanan luar negeri. Pemerintah pun mewajibkan pemeriksaan pada saat masuk atau entry test dan juga setelah selesai karantina atau exit test pada semua pelaku perjalanan.
Ia yakin, pandemi ini dapat diakhiri. Karena itu, ia pun mengajak seluruh masyarakat untuk bersatu melawan Covid-19 ini, salah satunya dengan vaksinasi dan menerapkan prokes secara ketat.
“Tapi ingat, walaupun sudah divaksin dan situasi pandemi semakin membaik, tetapi bila prokes tidak dijalankan dengan baik di masyarakat, maka kenaikan kasus akan tetap terjadi,” tambah Siti Nadia.