Antisipasi Cuaca Ekstrem, PLN Siagakan Ribuan Personel
Perlu kesiapsiagaan seluruh personel untuk menjaga kehandalan pasokan listrik.
REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA -- PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Timur menyiagakan 2.347 personel Yandal, 1.008 personel Har, 18 regu PDKB, dan 137 pegawai dalam upaya menjaga kehandalan pasokan listrik menghadapi musim hujan dan cuaca ekstrem. Petugas juga dilengkapi 243 unit UGB, 11 unit crane, dan 12 skylift. Periode siaga berlangsung selama masa badai siklon tropis La-Nina yang memicu terjadinya cuaca ekstrem, yang diperkirakan hingga Februari 2022.
"Berkaca pada kasus force majeure yang tidak terduga dan cuaca ekstrem sewaktu-waktu, maka perlu kesiapsiagaan seluruh personel untuk menjaga kehandalan pasokan listrik dan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat," kata General Manager PT PLN Unit Induk Distribusi Jawa Timur, Adi Priyanto, Jumat (12/11).
Lebih dari itu, kata Adi, setiap personel juga harus mempersiapkan diri dan peralatan dalam bekerja serta selalu menjaga Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) sebelum terjun ke lapangan. Adi meyakini, meski tengah memasuki musim penghujan dan cuaca ekstrem, pasokan listrik di Jawa Timur tetap aman.
Apalagi jika dilihat dari beban puncak pada 11 November 2021 yang sebesar 5.449 MW, sedangkan daya mampu mencapai 8.875 MW. Adi pun menyampaikan serangkaian upaya PLN dalam mengantisipasi cuaca ekstrem. Yakni melakukan pemangkasan ranting-ranting pohon yang berpotensi mengganggu aliran listrik apabila cuaca hujan lebat dan angin.
"Ini dilakukan kerja sama dengan dinas-dinas terkait di kabupaten/ kota untuk pendataan dan pemotongan pohon-pohon tua yang sudah berpotensi roboh di kondisi cuaca ekstrem," ujar Adi.
Pihaknya juga melakukan peninggian panel-panel gardu guna mengantisipasi kondisi banjir, serta menyiapkan mitigasi bencana yang bekerja sama dengan BPBD di setiap daerah. Adi mengingatkan, memasuki musim pancaroba, akan banyak potensi bencana, seperti banjir, tanah longsor, dan angin puting beliung. Untuk itu PLN tetap berkomitmen dalam menjaga kehandalan jaringan listrik, salah satunya dengan melakukan pemeliharaan.
“Lebih baik bekerja keras untuk preventif dengan pemeliharaan terpadu dan tuntas daripada bekerja keras karena sudah terjadi gangguan. Inspeksi harus dilakukan secara detail dan cermat, kemudian dieksekusi dengan cepat dan tepat," kata Adi.