Sidebar

Kemenkes Fokus Vaksin untuk Lansia

Monday, 15 Nov 2021 19:02 WIB
Petugas kesehatan bersiap menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada warga di Gelanggang Remaja Makassar, Jakarta, Jumat (12/11/2021). Pemerintah menargetkan vaksinasi COVID-19 mencapai 300 juta dosis pada akhir 2021, yang hingga November 2021 berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) vaksinasi nasional telah mencapai 200 juta dosis vaksinasi, untuk vaksinasi dosis pertama sebesar 127,3 juta dosis atau 61 persen, dan untuk dosis kedua mencapai 80,9 juta dosis atau 38 persen.

IHRAM.CO.ID, JAKARTA --  Sampai saat ini pemerintah belum memulai vaksinasi untuk anak usia 6-11 tahun. Pemerintah masih fokus memberikan vaksinasi kepada kelompok berbasis risiko. 

Baca Juga


"Kalau sampai saat ini kami belum memulai vaksinasi untuk anak 6-11 tahun, "kata Juru Bicara Vaksinasi Covid-19, Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi kepada Republika, Senin (15/11).

Disinggung perihal vaksinasi untuk kelompok usia anak 6-11 tahun, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam keterangannya pada Senin (15/11) menyatakan saat ini pemerintah masih fokus memberikan vaksinasi kepada kelompok berbasis risiko. Pertama adalah tenaga kesehatan karena bertemu dengan pasien secara langsung. Berikutnya adalah lansia karena secara fatalitas tinggi.

Ia menyatakan, prioritas vaksinasi di Indonesia saat ini adalah lansia. Sebab, kelompok tersebut punya fatalitas tinggi, berbeda dengan anak-anak yang hanya di bawah 1 persen.

"Prioritaskan ke lansia dulu yang sekarang masih baru mencapai 40 persen," katanya. Nantinya, setelah lansia selesai divaksinasi, maka akan turun ke kelompok lain yang punya risiko fatalitas lebih rendah.

Sebelumnya, Nadia mengatakan vaksinasi untuk kelompok usia 6-11 tahun akan diberikan paling lambat pada awal tahun 2022. kemungkinan besar pemberian vaksinasi juga bekerja sama dengan pihak sekolah.

"Ini kan anak-anak sekolah, kami akan kerja sama dengan sekolah masing-masing. Kita tahu terdapat ‘bulan imunisasi anak’ di sekolah setiap tahun, jadi kami nanti akan gunakan mekanisme ini,” kata Nadia Senin pekan lalu.

 

 

Berita terkait

Berita Lainnya