60 Wanita Saudi Ikuti Konferensi Pemberdayaan Perempuan
IHRAM.CO.ID, RIYADH -- Enam puluh wanita Saudi akan mengikuti konferensi pemberdayaan perempuan dengan tema 'Memberdayakan perempuan dan peran pembangunan mereka di era Raja Salman'. Puluhan peserta ini hadir mewakili beberapa sektor pemerintah dan swasta.
Konferensi tersebut akan berlangsung di Universitas Islam Imam Mohammed bin Saud, pada Selasa (23/11) depan. Konferensi ini berjalan di bawah naungan Putri Fahda binti Falah Al-Hithlain.
Dilansir di Arab News, Rabu (17/11), kegiatan ini bertujuan untuk menyoroti bagaimana reformasi legislatif di era Raja Salman telah membantu memberdayakan perempuan, serta meningkatkan peran mereka dalam mencapai tujuan Visi Saudi 2030.
Selama tiga hari, konferensi ini juga akan menyoroti proyek dan inisiatif pemerintah yang mendukung pemberdayaan perempuan Saudi di berbagai bidang, peran media modern dalam mempromosikan pemberdayaan perempuan, serta meningkatkan profil mereka dalam pembangunan masyarakat, khususnya di universitas Saudi.
Tema lainnya akan membahas bagaimana penawaran kewarganegaraan Saudi telah memperkuat perempuan dan keluarga, meningkatkan partisipasi perempuan dalam pendidikan dan pelatihan, maupun bagaimana keputusan ini akan mempersiapkan mereka untuk memainkan peran yang lebih menonjol dan berpengaruh dalam masyarakat.
Wakil Rektor Universitas Islam Imam Mohammad bin Saud Bidang Kemahasiswaan, Dr. Nouf Bint Abdul Aali Al-Ajmi, mengatakan dalam beberapa tahun terakhir Kerajaan telah menyaksikan ekspansi peran kepemimpinan wanita Saudi di semua sektor.
Perempuan disebut telah mengambil posisi kepemimpinan yang ada, serta membuktikan diri setelah dia menjalankan peran eksekutif yang terbatas.
Ketua penitia penyelenggara konferensi sekaligus Wakil Presiden Universitas Islam tersebut, Al-Ajmi, menekankan pentingnya peran perempuan sebagai investasi yang akan berkontribusi pada pencapaian pembangunan berkelanjutan.
Salah satu strategi Visi 2030 adalah meningkatkan kuota perempuan dalam posisi kepemimpinan, melalui pelatihan dan bimbingan kepemimpinan bagi kader perempuan.
“Universitas berupaya, sesuai dengan rencana strategis 2025, untuk memungkinkan perempuan bekerja secara kreatif dan inovatif. Perempuan harus berpartisipasi dalam pengambilan keputusan, selain menciptakan kesempatan yang sama dengan laki-laki dalam mengambil posisi kepemimpinan, mempelajari spesialisasi modern, beasiswa dan pelatihan,” ucapnya.
Wakil Dekan Fakultas Informasi dan Komunikasi di universitas dan ketua komite media konferensi, Dr Nuwair Al-Shammari, mengatakan indikator pemberdayaan perempuan di universitas telah melihat lompatan kualitatif selama tiga tahun terakhir.
Indikator tersebut sejalan dengan arahan Raja Salman dalam mewujudkan tujuan Visi 2030, di bawah kepemimpinan Putra Mahkota Mohammed Bin Salman.
Al-Shammari mengatakan universitas mencapai lompatan besar melalui sembilan indikator utama dalam pemberdayaan perempuan dalam pendidikan universitas. Yang paling penting, meningkatkan posisi kepemimpinan, karena universitas telah memungkinkan 120 akademi memegang posisi kepemimpinan penting dan baru di universitas.
Selain itu, ada peningkatan partisipasi akademik perempuan dalam proses pengambilan keputusan, perencanaan strategis, dan komite universitas. Mereka juga memperkenalkan spesialisasi baru untuk siswa perempuan di media, kedokteran, dan farmasi.
Di sisi lain, telah terjadi perluasan program pascasarjana untuk mahasiswa perempuan melalui pengenalan 47 program baru, yang meningkatkan proporsi mahasiswa penerima beasiswa perempuan yang melanjutkan studi.
Wakil presiden panitia penyelenggara konferensi, Dr. Nasrin Al-Sayari, mengatakan melalui rencananya dalam pemberdayaan perempuan, universitas bekerja mengembangkan Kota Raja Abdullah untuk Pelajar Wanita, yang telah menjadi landmark akademik dan budaya terkemuka di kota Riyadh.
Sumber:
https://www.arabnews.com/node/1969486/saudi-arabia