Surabaya Siapkan Antisipasi Lonjakan Covid saat Nataru

Operasi Yustisi protokol kesehatan secara konsisten dilakukan siang dan malam.

Dok Humas
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi
Rep: Dadang Kurnia Red: Yusuf Assidiq

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengaku telah menyiapkan sejumlah langkah untuk mengantisipasi lonjakan Covid-19 saat libur Natal dan Tahun Baru. Langkah pertama adalah meningkatkan Tracking (Pelacakan), Tracing (Penelusuran), Testing (Pemeriksaan), dan Treatment (Perawatan Kesehatan).

"Ini yang kita lakukan secara terus menerus hampir selama 24 jam sampai hari ini. Kami berkolaborasi dengan puskesmas, kelurahan, kecamatan, Babinsa, Bhabinkamtibmas, hingga relawan tracer," kata Eri, Selasa (16/11).

Di sisi lain, kata Eri, Operasi Yustisi protokol kesehatan (prokes) secara konsisten dilakukan siang dan malam oleh jajaran tiga pilar kecamatan dan kelurahan. Eri menyebut, setiap hari, Tim Swab Hunter dan Vaksin Hunter berkeliling ke tempat-tempat keramaian.

Mereka bertugas memastikan warga disiplin menjalankan prokes. "Jadi kami keliling setiap malam ke tempat-tempat keramaian, tidak kami bubarkan tapi kami berikan masker sekaligus melakukan swab secara acak. Kami tanyakan juga terkait dengan vaksin, kalau dia belum divaksin kita lakukan vaksin langsung di lokasi," ujarnya.

Antisipasi gelombang ketiga juga dilakukan pemkot melalui pemeriksaan Whole Genome Sequencing (WGS) untuk kasus positif Covid-19 dengan CT kurang dari 20. Artinya, kata dia, apabila ditemukan pasien Covid-19 dengan CT kurang dari 20, pemkot memastikan memberikan pelayanan ekstra kepada warga tersebut.

Selain itu, swab massal di wilayah berisiko tinggi di tingkat RT, RW, hingga kelurahan, juga secara masif dilakukan. "Sehingga kita menjaga betul jangan sampai kasusnya naik di Kota Surabaya. Penyekatan wilayah perbatasan juga kami lakukan dengan RT/ RW untuk monitoring pelaku perjalanan," kata dia.

Untuk langkah kuratif, Pemkot Surabaya melakukan evakuasi cepat kasus positif ke lokasi karantina yang telah disiapkan selama 24 jam. Satu di antaranya berada di Hotel Asrama Haji (HAH), Kecamatan Sukolilo Surabaya.


Sedangkan untuk lokasi pemukiman warga yang sakit akan dilakukan blocking area. Dalam radius beberapa meter, warga di kawasan itu akan dilakukan swab massal dan dijaga oleh Satgas Kampung Tanggung Wani Jogo Suroboyo.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa juga meminta kabupaten/ kota untuk segera menyiapkan operasi yustisi secara acak. Operasi ini juga perlu digencarkan sebagai kesiapsiagaan menjelang Nataru. "Kondisi antisipatif ini menjadi format untuk bersiap mengantisipasi natal dan tahun baru," kata Khofifah.

Ia mengingatkan, libur Nataru harus diantisipasi, karena perlindungan dan keselamatan masyarakat menjadi hal yang utama. Khofifah juga mengimbau jajaran pemkab dan pemkot untuk mengantisipasi bersama titik-titik wisata yang berpotensi banjir pengunjung di masa liburan Nataru.

"Ada liburan Nataru yang harus diantisipasi bersama, titik-titik wisata, seperti di Batu, Banyuwangi, dan titik lainnya seperti Lamongan, mohon semua mengantisipasi dari berbagai lini," tegasnya.


BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler