BKKBN Ungkap Pentingnya Cegah Stunting Lewat Skrining Catin

Upaya skrining kesehatan terhadap catin sebenarnya bukan hal baru.

BKKBN
Kepala BKKBN, Dr (HC) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K) mengatakan, untuk percepatan penurunan stunting dilakukan melalui pendekatan keluarga berisiko.
Rep: Rizky Suryarandika Red: Budi Raharjo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyampaikan intervensi pada calon pengantin (catin) penting sebagai upaya preventif mencegah bayi stunting. Upaya itu dilakukan dengan skrining yang ditindaklanjuti pendampingan kesiapan menikah dan hamil kepada catin.


Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Dr (HC) dr Hasto Wardoyo Sp OG (K) mengatakan upaya skrining kesehatan terhadap catin sebenarnya bukan hal baru. Namum setidaknya ada tiga faktor pembeda skrining yang disiapkan saat ini dibanding sebelumnya. Pertama, fokus pada variabel-variabel yang menjadi determinan stunting.

"Kedua, hasil skrining berupa sertifikat/kartu yang menyatakan beresiko atau tidak berisko melahirkan bayi stunting menjadi syarat dalam pendaftaran pernikahan di KUA/Disdukcapil," kata dokter Hasto dalam paparannya, Rabu (17/11).

Selanjutnya, hasil skrining menjadi input bagi petugas pendamping untuk ditindaklanjuti dalam proses pendampingan. Tugas pendamping memastikan catin mengetahui dan memahami kondisi kesehatannya sesuai hasil skrining, memberi edukasi tentang upaya yang harus dilakukan oleh catin untuk memperbaiki kondisi kesehatannya, menghubungkan catin dengan petugas dan tempat/fasilitas kesehatan dalam upaya memperbaiki kondisi kesehatannya.

"Jika terpaksa harus menikah dalam kondisi yang tidak ideal, petugas pendamping dapat memastikan catin menunda kehamilan dengan menggunakan kontrasepsi," ujar dokter Hasto.

Selain itu, Hasto menekankan hal yang tak kalah penting dalam skrining dan pendampingan kepada catin ialah membuatnya paham pentingnya pencegahan stunting. Ia berharap setiap catin melakukan upaya pencegahan stunting dengan dilandasi pemahaman dan kesadaran.

"Dengan memahami dan menyadari bahaya stunting diharapkan catin tergerak dari dalam hatinya untuk menjalankan langkah-langkah pencegahan stunting," ucap dokter Hasto. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler