Sidoarjo Percepat Pembangunan Enam Kisdam Tangani Banjir
Awal Desember akan ada kenaikan gelombang rob sekitar setinggi sekitar 1,3 meter.
REPUBLIKA.CO.ID,SIDOARJO -- Pemerintah Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur mempercepat pembangunan enam kisdam atau bendungan penahan air untuk menangani permasalahan banjir yang kerap melanda tiga desa di Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo, Jawa Timur.
Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali mengatakan tiga desa di Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo, yaitu Desa Kedung Banteng, Desa Banjar Asri, dan Banjar Panji, selama ini kerap menjadi langganan banjir. "Hari ini kami turun bersama tim ITS untuk memetakan solusi dan mengambil langkah paling optimal. Minggu lalu saya juga ke sini. Kami cari opsi-opsi jangka pendek dan jangka menengah untuk atasi banjir di sini," ujar Muhdlor, Sabtu (20/11).
Dia mengatakan, saat ini upaya pencegahan banjir di tiga desa tersebut dilakukan dengan pembuatan kisdam atau bendungan penahan air. Pembangunan berjalan secara bertahap dan beberapa pompa air akan diletakkan di kisdam tersebut.
"Kami bangun enam titik kisdam. Sekarang tahap pengerjaan. Ya kebut-kebutan lah, saya akan cek terus," ujarnya.
Bupati Muhdlor langsung mengecek dua kisdam, yaitu kisdam 1 di Desa Banjar Panji dan kisdam 2 di Desa Penatarsewu. "Pengerjaannya akan terus dilanjutkan. Nantinya ada 30 pompa air yang akan disebar di 6 kisdam. Diharapkan dari titik-titik kisdam tersebut kita bisa cegah, bisa minimalkan banjir. Persiapan pompa wajib, dari Dinas PU sudah, dari BPBD juga ada. Kami juga meminta ke provinsi. Termasuk kita galang kerja sama dengan kepala daerah sekitar untuk memastikan pompanya ini siap," ucapnya.
Gus Muhdlor mengatakan, BMKG telah menyampaikan prakiraan cuaca bahwa pada awal Desember akan ada kenaikan gelombang rob sekitar setinggi sekitar 1,3 meter.
Pada Desember, kata dia, curah hujan juga akan tinggi dan oleh karenanya, berbagai persiapan dilakukan Pemkab Sidoarjo untuk mengantisipasi dampak fenomena alam tersebut.
Menurut Bupati, di Desa Kedung Banteng yang masuk dalam wilayah rawan banjir, selain pembangunan kisdam, juga dilakukan normalisasi sungai. "Daerah ini (Desa Kedung Banteng) mirip seperti mangkok. Peta dari ITS juga kita tindak lanjuti, bagaimana menempatkan pompa air ini harus di luar mangkoknya. Ibaratnya kalau di dalam mangkok, airnya balik kembali," ucapnya.
Gus Muhdlor berharap pembangunan kisdam dengan pompa airnya akan efektif mencegah banjir. Pasalnya tidak bisa dipungkiri penurunan tanah yang cukup tinggi terus terjadi di tiga desa tersebut. Air akan mencari tempat yang lebih rendah seperti di wilayah Desa Kedung Banteng, Banjar Asri dan Banjar Panji.
"Ini persiapan Pemkab Sidoarjo. Kita gerak bareng untuk memastikan tiga desa ini dampak banjirnya tidak sedahsyat yang lalu," katanya.