Mengapa Inggris tak Dapat Atasi Peningkatan Islamofobia?
IHRAM.CO.ID, LONDON -- Oposisi Partai Buruh meminta Partai Konservatif yang berkuasa bersikap serius untuk mengatasi masalah Islamofobia di Inggris. Sebuah data baru mengungkapkan hampir setengah dari semua kejahatan kebencian agama di tahun lalu menargetkan Muslim.
Namun, muncul sentimen apakah permasalahan ini merupakan suatu hal yang dapat diselesaikan oleh Konservatif, mengingat hasil penyelidikan internal menemukan sentimen anti-Muslim tetap menjadi masalah di dalam partai.
Data statistik oleh Home Office menunjukkan jumlah pelanggaran terhadap Muslim Inggris pada 2019/2020 mencapai 50 persen dari semua kejahatan rasial agama yang dilaporkan. Angka ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan 45 persen pada 2020/2021.
Jumlah sebenarnya tentu saja bisa jauh lebih tinggi, mengingat tidak semua Muslim melaporkan kejahatan kebencian yang dilakukan terhadap mereka kepada polisi, pihak berwenang atau bahkan kelompok pemantau.
Dilansir di AhlulBayt News Agency, Selasa (23/11), Ketua Partai Buruh Anneliese Dodds telah menyampaikan pendapat kepada rekan Konservatifnya, Oliver Dowden, agar tidak hanya mengatasi Islamofobia di masyarakat Inggris tetapi juga di dalam partainya sendiri.
Dalam sebuah surat, Dodds mengatakan umat Islam secara konsisten, dan terutama, rentan terhadap kejahatan rasial bermotif agama. Tren ini tidak menunjukkan tanda-tanda mereda di bawah Pemerintah Konservatif.
Dia juga mengajukan pertanyaan apakah investigasi Singh yang dirilis awal tahun ini menyajikan gambaran lengkap tentang Islamofobia di dalam Partai Konservatif itu sendiri. Partai Buruh, di sisi lain, disebut akan memantau dengan cermat tenggat waktu yang telah ditentukan untuk menanggapi penyelidikan tersebut.
Pada Mei lalu, penyelidikan yang telah lama ditunggu-tunggu terhadap Islamofobia di dalam Partai Konservatif yang dipimpin oleh Profesor Swaran Singh (The Singh Investigation) diterbitkan. Hasilnya, ditemukan dua pertiga insiden diskriminatif yang dilaporkan terhadap hierarki partai selama enam tahun melibatkan kebencian anti-Muslim.
Surat Dodds juga mengatakan Partai Konservatif menolak menggunakan istilah Islamofobia, alih-alih merujuk pada "kebencian anti-Muslim," yang merusak kredibilitas partai dalam mengatasi masalah ini.
Di bulan yang sama, ketua Partai Konservatif saat itu, Amanda Milling, mengatakan partainya telah menerima semua rekomendasi yang digariskan oleh laporan Singh. "Kami mengadakan penyelidikan ini untuk mengatasi tuduhan dan memastikan setiap contoh diskriminasi diisolasi, serta untuk melihat bagaimana kami dapat meningkatkan dan memperkuat proses pengaduan kami," ujarnya.