Adegan Pasca-Kredit Film Marvel Bisa Ganggu Fase 4

Film-film Fase 4 Marvel menanggung beban besar setelah Avengers: Endgame.

MCU.
Meskipun adegan pasca kredit Marvel selalu menjadi kunci untuk alur cerita utama jagat sinematik Marvel (MCU), namun mereka juga dapat memiliki efek buruk (ilustrasi).
Rep: Farah Noersativa Red: Qommarria Rostanti

REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES – Meskipun adegan pasca kredit Marvel selalu menjadi kunci untuk alur cerita utama jagat sinematik Marvel (MCU), namun mereka juga dapat memiliki efek buruk. Utamanya, pada film-film Fase 4 MCU, seperti Shang-Chi and the Legend of Ten Rings

Baca Juga


Dilansir di laman Screen Rant pada Selasa (23/11), hal itu karena beban yang sangat besar setelah adanya Avengers: Endgame. Film-film Fase 4 MCU, sebagai kelanjutan dari Endgame sangat dipengaruhi oleh film tersebut.

Dengan masa lalu yang sangat membebaninya, Fase 4 berjuang untuk sepenuhnya masuk ke sisi sinematik. Marvel perlu berbuat lebih banyak untuk membangun kegembiraan dan kejutan yang lebih menarik lagi, yang bertentangan dengan adegan kredit akhir MCU.

Mungkin masalah terbesar dengan adegan pasca kredit Marvel di Fase 4 adalah banyak dari mereka merasa lebih besar dibandingkan film tempat mereka menjadi bagiannya. Adegan pascaredit MCU selalu dirancang untuk membangun hype, tetapi umumnya terasa jauh lebih seimbang sebelumnya. 

Adegan-adegan itu sebagian besar masih bagus, menghibur, dan penuh dengan momen-momen yang layak dibicarakan dan dihebohkan. Namun itu terasa seperti hilang di Fase 4.

Misalnya pada film Black Widow. Film itu merupakan sinema yang cukup solid tapi terlalu bersandar pada formula MCU. Film itu menceritakan tentang Natasha Romanoff (Scarlett Johansson) yang berbicara tentang pentingnya dia sebagai pahlawan dan warisan abadi.

Adegan pasca kredit Black Widow cocok dengan pendekatan yang sama: akhirnya memberi Natasha peringatan atas kematiannya yang gagal dilakukan Endgame. Akan tetapi dampak emosional dari momentum itu segera berkurang karena mereka fokus menyiapkan masa depan Yelena Belova (Florence Pugh). 

Masalah ini bisa dibilang lebih buruk di film Shang-Chi and the Legend of Ten Rings. Yang pertama adalah film yang bagus dengan sendirinya, dengan koneksi ke masa lalu MCU melalui Iron Man dan Iron Man 3

Namun sebagian besar berdiri dengan caranya sendiri sebagai sesuatu yang menonjol dari kerumunan MCU dan menjelajahi bagian alam semesta baik yang tak terlihat maupun yang tidak. Tapi adegan mid-credit Shang-Chi membawa Bruce Banner (Mark Ruffalo) dan Captain Marvel (Brie Larson) menyiapkan setidaknya dua proyek yang berbeda. 

Dengan kehadiran dua Avengers, termasuk perubahan yang sangat penting pada Banner, telah terbukti menjadi titik pembicaraan terbesar dari keseluruhan film, membayangi semua pekerjaan hebat yang dilakukan antara Shang-Chi (Simu Liu) dan hubungannya dengan orang-orang seperti Wenwu (Tony Leung) dan Katy (Awkwafina). Ini akan merusak karena Marvel terkesan menjual film-film besar berikutnya dan akan menurunkan nilai cerita dari filmnya itu sendiri.

Dengan tekad Marvel untuk menaklukkan lanskap sinematik yang tidak pernah berakhir dan empat film yang dirilis dalam 2021 saja, adegan pasca kredit MCU telah berubah dari tambahan yang menyenangkan untuk acara tersebut menjadi acara itu sendiri. 

Jika peluncuran film sedang padat akibat tertunda karena pandemi, maka itu adalah sebuah masalah besar. Itu sebagian besar tidak dimiliki oleh adegan pasca kredit Marvel di fase-fase sebelumnya. Film-film masa depan perlu belajar bagaimana mengatasinya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler