Sidebar

Ketegangan Meningkat di Perbatasan Belarusia-Polandia

Wednesday, 24 Nov 2021 08:59 WIB
Ketegangan Meningkat di Perbatasan Belarusia-Polandia. Para migran berkumpul di depan pagar kawat berduri dan tentara Polandia di pos pemeriksaan Kuznitsa di perbatasan Belarus-Polandia dekat Grodno, Belarus, pada Senin, 15 November 2021.

IHRAM.CO.ID, GRODNO -- Komite Perbatasan Negara Belarusia melaporkan para migran yang ingin menyeberang ke Eropa melalui perbatasan Belarus-Polandia didorong mundur dengan bahan peledak, Selasa (23/11). Bahan peledak itu diduga digunakan untuk melawan kelompok tak bersenjata.

Baca Juga


Sebuah pernyataan video oleh Belarusia mengatakan sekelompok migran menolak pergi ke wilayah Belarusia melalui perbatasan Polandia dan mencoba berlindung di wilayah Polandia. "Pasukan Polandia melemparkan bahan peledak ke wilayah Belarusia dari garis perbatasan dan menggunakan gas air mata untuk membubarkan para migran," kata pernyataan itu dilansir dari Anadolu Agency, Rabu (24/11).

Masih menurut pernyataan itu, penggunaan bahan peledak terhadap migran oleh pasukan Polandia bukan pertama kalinya. Tindakan tersebut pun meningkatkan ketegangan dengan pencari suaka dan menyebabkan provokasi di perbatasan.

"Penggunaan bahan peledak, bom suara, meriam air dan gas (bom) oleh Polandia melanggar hukum internasional dan merupakan serangan langsung terhadap kelompok pengungsi yang rentan," katanya.

Komite Perbatasan Negara Belarusia mengumumkan sebelumnya karena tidak ada yang tersisa di kamp-kamp di hutan, wartawan tidak dapat bekerja di daerah tersebut tetapi dapat melanjutkan di pusat pemrosesan di wilayah perbatasan Bruzgi tempat para migran sekarang menetap. Sebuah gudang di wilayah perbatasan Bruzgi diubah menjadi pusat pemrosesan para migran.

Atas instruksi Presiden Belarusia Aleksandr Lukashenko, bantuan medis, air dan produk kebersihan dibagikan kepada para migran. Setelah menghabiskan 10 hari di tenda dalam cuaca dingin, kelompok migran dengan cepat menuju pusat pemrosesan.

Di area terlindung, anak-anak bermain sementara ibu merawat bayi mereka. Sejak Agustus, negara-negara Uni Eropa yang berbatasan dengan Belarusia (Lituania, Latvia dan Polandia) melaporkan jumlah penyeberangan tidak teratur yang meningkat secara dramatis. Lebih dari 8.000 orang mencoba memasuki blok itu melalui perbatasan Belarus-Uni Eropa pada 2021. Jumlah tersebut naik tajam dari tahun-tahun lalu.

Menurut UE, Belarusia menjangkau calon pelancong melalui saluran yang tampaknya resmi, termasuk misi diplomatik dan agen perjalanan, dan mengundang mereka ke Belarus dengan menawarkan mereka visa. Mereka kemudian diduga dipandu ke perbatasan UE. Dalam sepekan terakhir, setidaknya 2.000 orang, termasuk perempuan dan anak-anak, terjebak di daerah perbatasan Belarusia-Polandia dalam kondisi yang mengerikan.

 

https://www.aa.com.tr/en/world/tensions-mount-at-belarus-poland-border-as-migrants-try-to-flee-to-eu/2428821

Berita terkait

Berita Lainnya