Lokasi Siap, Anies Sebut Interpelasi Formula E Aneh!

Anies memaparkan, FE akan tetap berjalan sebagaimana mestinya.

Dok Pemprov DKI
Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan.
Rep: Zainur Mahsir Ramadhan Red: Agus Yulianto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan menjelaskan, mengapa banyak pertanyaan mengenai gelaran Formula E (FE), mulai dari pelaksanaan di Monas yang tidak diperbolehkan hingga biaya penyelenggaraan yang lebih mahal. Menurut dia, jawaban semua pertanyaan itu telah ada. Namun, dia menuding, jika yang melemparkan pertanyaan tidak ingin mengetahui lebih jauh.

“Jadi buat apa lagi saya jawab? Contoh, buat apa program (FE) dilaksanakan? Ini sudah menjadi kesepakatan DPRD. Yang ketok DPRD, maka itu ketika kemudian ada interpelasi, ini jadi aneh,” kata Anies di akun YouTube Deddy Corbuzier, dikutip, Rabu (24/11).

Anies menegaskan, gelaran FE ini sudah sangat terbuka kepada publik. Bahkan, anggaran untuk pelaksanaan FE diklaimnya sudah sangat jelas. 

Menurut dia, sebagai bagian dari program Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI dan telah dibuat Perda nya, keputusan yang ada harus dilaksanakan. “Kenapa uangnya bisa keluar? Kan udah dimasukkan di pos anggaran di APBD. Kapan itu? 2019," ungkap Anies.

"Harusnya dilaksanakan tahun 2020. Kenapa tidak terlaksana? Karena covid. Simpel. Kemudian kenapa sekarang ditunda? Jadi, 2021 masih Covid-19. Karena itu dilaksanakan tahun depan,” ucap dia lagi.

Semetnara soal pinjaman ke bank DKI sebelumnya dalam Surat Kuasa Nomor 747/-072.26 tertanggal 21 Agustus 2019 sebanyak Rp 180 miliar, Anies tak menampiknya. Namun demikian, dia mengatakan, jika semua dana dan pinjaman itu sudah ada catatannya, sehingga tidak mungkin salah perhitungan. 

Baca juga : Presiden Disebut Penentu Lokasi Formula E, Monas-GBK Dicoret

“Pinjaman ini bridging fund sebetulnya. Karena uangnya dari APBD belum cair, maka langsung dibalikin, kan cuma 2 bulan,” jelas dia.

Dikatakan, dalam dokumen yang diberikan dia, Dispora DKI meminjam uang untuk pembayaran commitment fee Formula E sebesar Rp 10 juta poundsterling atau Rp 180 miliar.

Lebih jauh, Anies menambahkan, sejauh ini memang ada beberapa lokasi yang sedang dibicarakan untuk gelaran tersebut dengan FEO, dan akan ditentukan oleh pihak luar Pemprov DKI itu. Anies memaparkan, FE akan tetap berjalan sebagaimana mestinya. 

“Mereka (FEO) nanti akan mengumumkan (lokasi), baru nanti kita bisa keluarkan. Jadi, ini sesuatu yang sudah ditetapkan, sesuatu terbuka, semuanya ada. Apapun, uang keluar masuknya ada, catatannya ada, nggak ada yang enggak ada,” kata dia.

FEO tinjau lokasi



Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, mengatakan, FEO yang akan mengurusi lokasi alternatif balapan merupakan ranah di PT Jakarta Propertindo (Jakpro) sebagai pihak yang diberi penugasan. Kendati demikian, pihaknya akan mengomunikasikan sejauh mana perkembangannya dengan pihak terkait. 

“Sejauh yang saya tau, nanti yang berdiskusi, berdialog, memutuskannya yang terbaik, yang mana yang dipilih tentu dengan pihak Formula E, nanti ada di Jakpro,” kata Riza di Balai Kota, Rabu (24/11).

Sementara itu, Direktur Utama Jakpro Widi Amanasto, mengatakan, sejauh ini kesiapan lokasi alternatif Formula E memang sedang ditinjau oleh FEO. Menurutnya, tim peninjau itu juga sudah datang dan langsung mengecek lokasi-lokasi terkait. 

Namun demikian, pihak FEO diklaimnya masih menunggu FIA sebagai hierarki organisasi. “Rencana peninjauan paling tiga hari,” tutur dia.

Direktur Pengembangan Bisnis PT Jakarta Propertindo, Gunung Kartiko, mengatakan, saat ini ada progres penetapan beberapa lokasi untuk Formula E yang sedang dipelajari oleh Formula E Operation (FEO). Dia menyebut, keputusan lokasi itu akan dikeluarkan secepatnya akhir tahun ini.

“Insya Allah akan diputuskan di paling lambat akhir Desember ini. FEO akan segera finalkan (lokasi)” kata Gunung.

Dia menambahkan, para sponsor dan partner dalam ajang internasional itu juga sedang dalam proses lebih lanjut. Dia menekankan, pihaknya masih memiliki waktu untuk persiapan, meski balapan Formula E ditetapkan 4 Juni 2022 nanti.

“Kita masih punya cukup waktu untuk mempersiapkan gelaran Jakarta eprix ini,” kata dia.

Terpisah, anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Gerindra, Syarif, memang mengonfirmasi tim FEO yang sudah tiba di DKI Jakarta untuk melakukan survei calon lokasi sirkuit Formula E. Meski tak menyebut secara pasti lokasi gelaran balap motor listrik itu, Syarif menyebut, jika kemungkinan lokasi ada di Jakarta bagian Utara.

Baca juga : Ironi Nenek Sumirah dan PNS Penerima Bansos

“Sekitar (Jakarta) Utara lah,” kata Syarif yang juga merupakan wakil Ketua DPD Gerindra DKI, kemarin.

Ditanya apakah lokasi berada di Pulau Reklamasi, Syarif menampiknya. Meski demikian, dia menyebut, jika bocoran telah lama ada dan disebut sebelum akhir November sudah dilakukan pengecekan lokasi oleh FEO. 

“Jadi setelah datang gak lama, paling (pengecekan) empat hari, cek tempat mana yang paling visible lalu diumumkan awal Desember,” tuturnya. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler