KH Anwar: Ada-Ada Saja Polisi Persoalkan Mimpi Orang
Jika Haikal Hassan jadi diperiksa, maka hal itu merupakan satu yang dipaksakan.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Anwar Abbas menyesalkan Polda Metro Jaya akan memeriksa Haikal Hassan Baras karena mimpi bertemu Rasulullah SAW. Jika Haikal Hassan jadi diperiksa, menurutnya, hal itu merupakan satu yang dipaksakan.
"Bagaimana pula masalah mimpi orang dipersoalkan oleh polisi. Ada-ada saja," kata KH Anwar Abbas saat dihubungi Republika, Kamis (24/11).
KH Anwar menuturkan, bahwa temannya telah bertemu dengan Rasulullah SAW dan sampai saat ini tidak diperiksa polisi. Kenapa Haikal Hassan mengalami mimpi yang sama diperiksa kepolisian.
"Teman saya sudah pernah bermimpi ketemu Rasulullah berkali-kali tapi kok tidak dipanggil oleh polisi," katanya.
KH Anwar menegaskan, bahwa jika seseorang pernah bermimpi Rasulullah itu memang benar adanya. Karena hal itu Rasulullah SAW sendiri dalam haditsnya menyampaikan kebenarannya.
"Dalam sebuah hadis dikatakan kalau ada orang pernah bermimpi bertemu dengan aku kata Rasulullah maka itu adalah aku, kata Nabi."
Bahkan, kata KH Anwar Abbas yang sudah berusia 66 tahun ini, ingin sekali bertemu dengan Rasulullah SAW seperti orang-orang yang telah menceritakannya. Namun, sampai saat ini, belum bertemu dengan Rasulullah dalam mimpinya.
"Saya umurnya sudah 66 tahun lebih. Ingin sekali saya bermimpi untuk bertemu Rasulullah dalam mimpi, tapi belum kunjung terjadi dan belum dapat-dapat juga," katanya.
Jadi, kata KH Anwar, kalau Ustaz Haikal Hassan pernah bertemu dengan Rasulullah dalam mimpi, maka menurutnya suatu kebenaran. Bahkan, kata dia, akan merasa beruntung jika bertemu dengan Rasulullah dan dalam mimpinya itu Rasulullah memberikan nasihat.
"Saya adalah termasuk kategori orang yang beruntung apalagi kalau ada nasihat dan atau hal-hal yang dikatakan dan disampaikan oleh Rasulullah kepadanya (orang yang bermimpi). Tentu hal demikian jelas akan sangat bermanfaat bagi dirinya dan juga bagi orang lain," kata KH Anwar.
KH Anwar menceritakan, beberapa minggu yang lalu di daerah bogor, seorang jamaah ketika mendengar kuliah Subuh dari KH Muhyiddin Junaidi wakil ketua dewan pertimbangan MUI, terjadi satu hal yang sangat menarik dan mengejutkan. Di mana seorang bapak yang sudah cukup lanjut juga usianya bertanya kepada sang kiai dalam kuliah subuh tersebut.
"Beliau bertanya apakah kita nanti bisa ketemu dengan Rasulullah di yaumil akhir pak kiai ? Lalu ketika pak kiai sedang menyampaikan jawaban dan penjelasannya, sang bapak rebah dan beberapa menit kemudian beliau meninggal dunia," ujarnya.
KH Anwar yakin, orang tersebut meninggal dalam keadaan husnul khatimah karena dia meninggal di saat dia sangat rindu untuk bertemu dengan Rasulullah. Karena tidak semua orang bisa mengalami pengalaman spiritual berupa bertemu dengan Rasulullah dan mati dalam keadaan merindukan Rasulullah.
"Saya yakin tidak semua rang bisa mengalami hal yang sama dan serupa dengan yang dialami oleh ustaz Haikal dan bapak tersebut. Saya secara pribadi sangat ingin mengalami hal-hal yang dialami oleh kedua orang tersebut meskipun saya harus berpisah dengan dunia yang fana ini," katanya.