Menparekraf: Pandemi Dorong Perkembangan Ekonomi Digital

Ekonomi digital berperan penting dalam pemulihan ekonomi nasional

ANTARA/Aditya Pradana Putra
(Ilustrasi). Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno memaparkan potensi pasar ekonomi digital Indonesia ke dunia internasional. Dia menjelaskan bahwa pandemi Covid-19 semakin mendorong berkembangnya ekonomi digital di tanah air. "Pandemi telah menjadi katalis bagi konsumen untuk bermigrasi ke platform digital," kata Sandiaga dalam keterangan, Sabtu (27/11).
Rep: rizkian adiyudha Red: Hiru Muhammad

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno memaparkan potensi pasar ekonomi digital Indonesia ke dunia internasional. Dia menjelaskan bahwa pandemi Covid-19 semakin mendorong berkembangnya ekonomi digital di tanah air. "Pandemi telah menjadi katalis bagi konsumen untuk bermigrasi ke platform digital," kata Sandiaga dalam keterangan, Sabtu (27/11).

Baca Juga


Sandiaga menilai potensi ekonomi digital harus dimaksimalkan. Mantan wakil gubernur DKI Jakarta itu yakin ekonomi digital akan berperan penting bagi pemulihan ekonomi nasional yang terpukul akibat pandemi Covid-19.

Dia memaparkan salah satu bukti tingginya potensi pasar ekonomi digital yang besar di tanah air terlihat dari meningkatnya nilai transaksi dari tahun ke tahun. Selain itu, sambung dia, jumlah pengguna internet di Indonesia yang mencapai lebih dari 200 juta orang.

"Jumlah pengguna internet di Indonesia sebanyak 202,6 juta orang dengan nilai transaksi perdagangan digital mencapai lebih dari 18 juta USD di 2020 dan terus meningkat di 2021 senilai 23,5 juta USD," katanya.

Hal itu disampaikan pada webinar Indonesia-Vietnam Business Opportunities to Accelerate Economic Recovery: Creative Economy and Digital Economy. Kegiatan diselenggarakan di Konsulat Jenderal RI Ho Chi Minh City.

Duta Besar Indonesia untuk Vietnam, Denny Abdi menyatakan Indonesia dan Vietnam memiliki kesamaan rencana untuk mengoptimalkan ekonomi digital sebagai senjata untuk memulihkan perekonomian. Dia menjelaskan, ekonomi digital Vietnam diproyeksikan mencetak 220 miliar dolar AS di 2030. "Dan akan menempatkan Vietnam di urutan ke-2 setelah Indonesia di kawasan Asia Tenggara," katanya.

Dalam kesempatan itu, KBRI Hanoi bersama KJRI Ho Chi Minh City berkomitmen untuk terus mengawal kontribusi kerja sama kedua negara bagi pemulihan ekonomi di kawasan maupun global. Denny mengatakan, Indonesia-Vietnam akan terus mengidentifikasi peluang bisnis yang berdampak pada peningkatan nilai perdagangan dan investasi kedua negara."Khususnya melalui ekonomi kreatif dan ekonomi digital," kata Konjen RI Ho Chi Minh City, Agustaviano.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler