Masjid Lumpur Umayyah Berumur 1.300 Tahun Ditemukan di Irak
REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Sebuah masjid berusia sekitar 1.300 tahun ditemukan di Irak. Penemuan ini terjadi dalam sebuah misi penggalian British Museum bekerja sama dengan tim lokal Irak.
Masjid lumpur ini disebut masuk dalam penemuan arkeologi yang langka dan penting di Irak. Masjid tersebut dibangun pada 679 M ketika dinasti Umayyah memerintah dunia Islam.
Dilansir di Al Araby, Ahad (28/11), bangunan ibadah itu ditemukan di daerah Al-Rifai, Provinsi Dhi Qar, di bagian selatan negara itu. Dengan lebar delapan meter dan tinggi lima meter, masjid ini memiliki mihrab kecil, ceruk di dinding masjid yang menunjukkan arah sholat untuk seorang imam. Bangunan ini mampu menampung sekitar 20 jamaah.
Hasil temuan ini hanya mampu mengidentifikasi beberapa sisa-sisa masjid, mengingat bangunannya ditemukan setelah mengalami erosi. "Masjid terletak di tengah kota permukiman. Hal ini dianggap sebagai salah satu penemuan penting karena berasal dari awal munculnya Islam," kata Direktur Departemen Investigasi dan Penggalian Irak Ali Shalgham, dikutip dari Aljazirah.
Penemuan ini juga dikatakan sangat signifikan mengingat misi penggalian sebelumnya telah berkontribusi menemukan sedikit informasi dalam mengungkap periode awal Islam.
Provinsi Dhi Qar dikenal dengan situs arkeologinya, termasuk kota kuno Ur, yang dikunjungi Paus Fransiskus selama kunjungannya ke Irak awal tahun ini. Dalam sebuah wawancara dengan saluran berita lokal, Kepala Departemen Benda Purbakala Dhi Qar Amar Abdel Razaaq meminta pemerintah berikutnya menjadikan wilayah ini sebagai ibu kota arkeologi Irak.
"Jumlah wisatawan asing dan lokal untuk musim ini meningkat dua kali lipat dan ini merupakan peluang untuk dimanfaatkan,” kata Razaaq.
https://english.alaraby.co.uk/news/1300-year-old-umayyad-mud-mosque-discovered-iraq