Quran Academy Malaysia Mulai Rekrut Siswa Januari 2021
IHRAM.CO.ID, ISKANDAR PUTERI -- Sebuah lembaga pendidikan Alquran Malaysia, Quran Academy, akan dibangun di Kota Iskandar dengan alokasi 300.000 ringgit atau Rp 1 miliar. Ketua Komite Urusan Agama Islam Johor, Tosrin Jarvanthi, menyebut lembaga ini disebut mulai merekrut siswa mulai Januari tahun depan.
Dia mengatakan, akademi tersebut akan terbuka untuk siswa mulai dari usia 12 tahun. Mereka nantinya akan dipilih berdasarkan kriteria tertentu oleh panitia khusus.
Ia menambahkan, akademi ini didirikan untuk memberikan penekanan khusus dalam memahami dan membaca Alquran dengan lebih baik. Guru yang mengajar merupakan tenaga ahli, termasuk mantan Qari dan Qariah, di tingkat nasional dan internasional.
Adapun lahirnya akademi ini sejalan dengan tujuan pemerintah negara bagian untuk menghasilkan generasi siswa yang melek Alquran. “Saat ini, kami memperkirakan hanya 40 siswa untuk permulaan. Tidak ada biaya yang akan dikenakan dengan masa studi antara satu sampai tiga tahun,” ujarnya dikutip di Bernama, Senin (28/11).
Tosrin, yang juga anggota Majelis Bukit Permai mengatakan, dengan adanya akademi Quran ini akan semakin banyak generasi muda yang mempelajari kitab suci dan mampu mewakili negara dalam majelis tajwid berikutnya.
Tak hanya itu, ia juga mengatakan Johor terpilih menjadi tuan rumah Majelis Ta'ala Nasional pada Juni tahun depan. Sejauh ini, pelaksanaan kegiatan masih menunggu persetujuan dari Sultan Johor, Sultan Ibrahim Sultan Iskandar, terkait lokasi pengajian yang akan digelar.
Dia mengatakan pemerintah negara bagian akan menghadirkan prosedur operasi standar (SOP) baru, untuk memungkinkan shalat berjamaah di masjid dan surau di negara bagian tanpa jarak fisik, terutama setelah Johor beralih ke Fase Empat dari Rencana Pemulihan Nasional (PPN).
Tosrin mengatakan ia akan memimpin rapat dengan Panitia Dakwah Johor dan Divisi Manajemen Masjid dan Surau negara minggu depan, untuk menyelesaikan proposal sebelum diserahkan kepada Sultan Johor, Sultan Ibrahim Almarhum Sultan Iskandar.
“Ada dua usulan yang akan masuk. Pertama, shalat berjamaah dengan kapasitas penuh tanpa physical distancing. Yang kedua, shalat berjamaah dengan kapasitas penuh dengan physical distancing, mungkin dengan jarak antar jamaah yang lebih dekat," kata dia.
Namun demikian, keputusan ini masih bergantung dari status terbaru Covid-19 negara, serta saran dari Dewan Keamanan Nasional (MKN) dan Kementerian Kesehatan, sebelum kedua proposal diajukan kepada Tuanku Sultan Ibrahim. Ia juga berharap SOP baru untuk shalat berjamaah ini bisa diadopsi pada awal Januari.
Sumber:
https://www.bernama.com/en/general/news.php?id=2026606