Usia Berapa Bayi Mulai Bisa Merespons Humor?

Bayi dapat mengapresiasi berbagai bentuk humor fisik, visual, dan pendengaran.

Republika/Mardiah
Sebuah studi menemukan bahwa seorang bayi baru bisa mengembangkan kepekaan humor (sense of humor) saat berusia satu bulan (ilustrasi).
Rep: Gumanti Awaliyah Red: Qommarria Rostanti

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sebuah studi menemukan bahwa seorang bayi baru bisa mengembangkan kepekaan humor (sense of humor) saat berusia satu bulan. Ini mengacu pada studi dari University of Bristol Inggris yang diterbitkan dalam jurnal Behavior Research Methods.

Baca Juga


Tim peneliti melibatkan sekitar 700 bayi untuk penelitian ini. Hasilnya diketahui bahwa waktu paling awal bagi bayi untuk merespons humor adalah pada usia empat pekan atau satu bulan, meski diperkirakan setengah dari bayi yang baru lahir mulai menemukan hal-hal lucu pada usia dua bulan.

Para peneliti menemukan bahwa bayi dapat mengapresiasi berbagai bentuk humor fisik, visual, dan pendengaran melalui permainan, dengan aktivitas seperti mengintip, menggelitik, dan berbicara dengan suara aneh. Studi ini juga menemukan bahwa bayi di bawah usia satu tahun senang melihat berbagai reaksi dari orang lain, seperti melihat seseorang ketakutan.

Para peneliti juga mencatat apa yang dianggap lucu oleh anak berusia dua dan tiga tahun. Pada usia itu, mereka menikmati humor yang tidak masuk akal seperti “anjing berkata moo”. Sementara anak berusia tiga tahun menikmati permainan kata-kata, trik, dan kata-kata kasar.

Para peneliti mengidentifikasi bahwa sosialisasi adalah kunci bagi anak-anak untuk mengembangkan kepekaan humor, yang kemudian bisa membantu meningkatkan keterampilan kognitif lain seperti imajinasi. “Hasil studi kami menyoroti bahwa humor adalah proses yang kompleks dan berkembang dalam empat tahun pertama kehidupan,” kata peneliti yang merupakan profesor University of Bristol, dr Elena Hoicka, seperti dilansir di Independent, Selasa (30/11).

Penelitian ini juga mendorong para orang tua untuk menstimulasi humor pada anak sedini mungkin. Hal ini penting sebab humor bukan hanya sebatas candaan namun juga bermanfaat mengasah kognitif, sosialisasi anak, serta baik untuk kesehatan mental.

“Penelitian ini menunjukkan bagaimana pentingnya pengembangan kepekaan humor. Ini temuan potensial yang bisa digunakan sebagai alat diagnostik dalam perkembangan awal anak dan untuk informasi tambahan bagi para pendidik dan pembuat kurikulum dalam merancang pembelajaran anak usia 0-5 tahun,” kata Hoicka.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler