Sidebar

Babak Baru Ketegangan Rusia dan Ukraina

Wednesday, 01 Dec 2021 19:59 WIB
Pasukan terjun payung Angkatan Darat Rusia berbaris selama latihan untuk parade militer Hari Kemenangan di Moskow, Rusia, pada 7 Mei 2021. Pejabat Ukraina dan Barat khawatir bahwa penumpukan militer Rusia di dekat Ukraina dapat menandakan rencana Moskow untuk menyerang bekas Sovietnya tetangga.

IHRAM.CO.ID, Oleh: Fergi Nadira, Dwina Agustin, Lintar Satria

Baca Juga


Ketegangan antara Ukraina dan Rusia meningkat tahun ini. Hubungan kedua negara telah memburuk selama bertahun-tahun sejak aneksasi Rusia atas Krimea dari Ukraina pada Maret 2014.

Klaim provokasi pun terlontar. Rusia merasa terancam dengan aktivitas NATOdi Laut Hitam. Sebaliknya, Ukraina menuduh Rusia menempatkan puluhan ribu pasukan di perbatasan. 

Kementerian Pertahanan Ukraina mengatakan, Rusia telah meninggalkan unit militernya di dekat perbatasan Ukraina setelah latihan. Dikatakan bahwa pasukan Rusia di daerah itu kini berjumlah 90 ribu.

"Angkatan bersenjata Rusia baru-baru ini mengadakan serangkaian latihan skala besar, termasuk dengan pasukan udara," demikian pernyataan resmi Kementerian Pertahanan Ukraina pada Selasa (2/11) malam waktu setempat.

Setelah pelatihan, unit-unit Angkatan Darat ke-41 tetap tinggal di sekitar 260 kilometer dari perbatasan Ukraina. "Perlu dicatat bahwa Federasi Rusia secara berkala menggunakan praktik pemindahan dan pengumpulan unit militer untuk menjaga ketegangan di kawasan dan tekanan politik terhadap negara-negara tetangga," kata kementerian itu.

Militer Rusia mengancam Ukraina - (Moskowtimes/APReuters)

Media Politico mengatakan foto satelit komersial yang diambil pada Senin mengkonfirmasi laporan terbaru tentang Rusia yang sekali lagi mengumpulkan pasukan dan peralatan militer di perbatasan dengan Ukraina. Foto satelit yang dipasok oleh perusahaan luar angkasa AS Maxar Technologies menunjukkan sekitar 1.000 kendaraan militer di dekat kota Yelnya, Rusia, sekitar 250 km utara perbatasan Ukraina. 

"Berdasarkan tinjauan citra satelit baru-baru ini, peralatan (yang meliputi tank, pengangkut personel lapis baja, artileri self-propelled dan peralatan pendukung terkait) kemungkinan mulai tiba di daerah itu pada akhir September," kata Maxar dalam komentar yang dikirim melalui email.

 

 

Berita terkait

Berita Lainnya