Wagub Jateng Ajak Masyarakat Jalankan Moderasi Beragama

Yang dimoderasi bukan agamanya, tapi penganut agamanya.

Istimewa
Wagub Jateng Ajak Masyarakat Jalankan Moderasi Beragama. Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen.
Red: Muhammad Fakhruddin

REPUBLIKA.CO.ID,SEMARANG -- Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen mengajak semua lapisan masyarakat menjalankan moderasi beragama dalam kehidupan sehari-hari guna menjagakeutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).


"Moderasi beragama itu harus dijalankan untuk keutuhan NKRI, untuk keutuhan negara Republik Indonesia. Dan saya yakin, NKRI bukan hanya utuh, tapi akan menuai kejayaan," katanya di Semarang, Rabu (1/12).

Ia menilai Indonesia bukan negara yang berdasar pada agama tertentu saja dan negara yang tidak memisahkan warganya dari agama di kehidupan kesehariannya.

"Indonesia ini negara yang agamanya beragam. Semua agama yang ada di Indonesia selalu kehidupannya dihiasi dengan keagamaan. Kita lihat saja kalau kita makan. Yang Islam berdoa, yang Kristen berdoa sehingga tidak (perlu, red.) ada permasalahan di kemudian waktu," ujarnya.

Oleh karena itu, di tengah masyarakat yang multi religius, ia berpandangan bahwa moderasi beragama penting dan memberikan catatan bahwa yang dimoderasi bukan agamanya, tapi penganut agamanya.

"Agama semua yang ada di Indonesia sepertinya sudah moderat. Yang belum moderat itu yang penganut agamanya sehingga yang perlu dimoderasi itu adalah penganutnya atau pengamalnya," katanya.

Lebih lanjut Wagub Taj Yasin Maimoen yang akrab disapa Gus Yasin itu, mencontohkandalam kehidupan beragama di Indonesia, sesama penganut agama saja bisa menganut aliran yang berbeda, maka diperlukan moderasi beragama sebagai upaya untuk senantiasa menjaga.

Walau beragam tafsir dan pemahaman terhadap agama, kata dia,tetap terjaga sesuai koridor sehingga tidak memunculkan cara beragama yang ekstrem.

"Kalau kita mau beragama dengan baik, nantinya orang yang beragama dengan baik, orang yang menjalankan agama itu, pasti memiliki adab. Ketika kita beradab yang baik, kita akan saling menghormati. Dan ketika kita saling menghormati, agama itu akan jalan," ujarnya.

sumber : ANTARA
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler