Sidebar

Omicron Dinilai tak Ganggu Arab Saudi Terima Jamaah RI

Thursday, 02 Dec 2021 18:05 WIB
Omicron Dinilai tak Ganggu Arab Saudi Terima Jamaah RI. Kapuskes Haji Budi Sylvana

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Pusat Kesehatan Haji Budi Sylvana meminta masyarakat tidak risau dengan adanya kasus Omicron yang telah menjangkiti warga Arab Saudi. Menurutnya, Saudi tetap menginzinkan umroh selama jamaah sudah divaksinasi dosis lengkap.

Baca Juga


"Saudi yakin selama warga sudah dosis lengkap akan relatif aman," kata Budi saat dihubungi Republika.co.id, Kamis (2/12).

Budi mendorong masyarakat, khususnya jamaah umroh segera melengkapi vaksinasinya. Sehingga ketika mendapat jadwal jamaah bisa langsung diberangkatkan ke Arab Saudi.

Menurutnya, Indonesia bukan menjadi negara yang disinyalir terpapar Omicron. "Untuk sementara tidak ada kebijakan baru terkait pengaturan kedatangan warga asing ke Saudi, kecuali negara-negara Afrika yang disinyalir ada varian baru," katanya.

Arab Saudi memastikan temuan kasus pertama Covid-19 varian Omicron pada pendatang dari sebuah negara Afrika bagian utara, menurut kantor berita negara SPA, Rabu. Mengutip pernyataan dari kementerian kesehatan kerajaan, SPA mengatakan pihak berwenang sudah mengisolasi orang tersebut dan orang-orang lain yang melakukan kontak dengannya.

Temuan itu menjadi kasus Omicron pertama di Timur Tengah dan Afrika Utara. Kementerian mengatakan orang tersebut adalah warga negara Saudi yang baru kembali dari sebuah negara di Afrika Utara tanpa menyebut nama negaranya. 

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan pada Senin bahwa varian Omicron kemungkinan menyebar secara global. Varian ini membawa risiko peningkatan yang sangat tinggi dalam kasus infeksi sehingga bisa menimbulkan konsekuensi parah di sejumlah tempat.

Kementerian Saudi mendesak masyarakat menjalani vaksinasi lengkap dan memerintahkan pelaku perjalanan untuk menaati aturan isolasi mandiri dan pengujian Covid. Omicron pertama kali dilaporkan pada 24 November di selatan Afrika, lokasi dengan kasus infeksi meningkat tajam. Varian itu lalu menyebar ke belasan negara, sebagian besar di antaranya telah memberlakukan pembatasan perjalanan. 

 

Berita terkait

Berita Lainnya