Kampung Flory Luncurkan Wisata Baru Kali Bedog

Kampung Flory salah satu destinasi wisata berbasis kearifan lokal.

Dok BI Sumbar
Kampung Flory yang terletak di Desa Tridadi, Sleman, Yogyakarta menyajikan wisata keluarga yang mengombinasikan pendidikan, alam, dan kuliner.
Rep: Wahyu Suryana Red: Muhammad Fakhruddin

REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN -- Kampung Flory di Kalurahan Tlogoadi, Kapanewon Mlati, Kabupaten Sleman, meluncurkan wisata baru Kali Bedog. Peluncuran dilakukan Bupati Sleman, Kustini Purnomo, yang ditandai dengan penebaran benih ikan di Kali Bedog.


Pengelola Kampung Flory, Sudihartono mengatakan, Kali Bedog kini sudah jadi ikon Kampung Flory yang memiliki potensi untuk diangkat menjadi daya tarik wisata. Peluncuran wisata Kali Bedog didorong rasa mau bangkit dari pandemi.

Yang mana, lanjut Sudihartono, sudah sangat berdampak kepada sektor pariwisata. Termasuk, di Sleman yang memang selain kota pendidikan dan kota budaya dikenal sebagai kota pariwisata. Selain peluncuran, mereka turut membentuk koperasi.

"Dan melakukan sinergi-sinergi untuk mengangkat potensi Kali Bedog," kata Tono, Kamis (2/12).

Bupati Sleman, Kustini Purnomo menuturkan, Kampung Flory salah satu destinasi wisata berbasis kearifan lokal. Andalkan budidaya sektor pertanian, perikanan, dan perkebunan. Pada awal pendiriannya, Kampung Flory merupakan wisata agro.

Didirikan dengan semangat untuk dapat memikat lagi generasi muda agar tertarik ke dunia pertanian dan mampu memberikan kesejahteraan masyarakat sekitar. Tapi, seiring berjalannya waktu, Kampung Flory semakin dinamis dan berkesinambungan.

Ia menilai, sektor pariwisata merupakan salah satu sektor yang dikembangkan dan diandalkan sebagai faktor pendorong pertumbuhan ekonomi di Sleman. Sektor pariwisata sangat berpotensi meningkatkan pemberdayaan ekonomi masyarakat.

Khususnya, dalam rangka menciptakan lapangan kerja di Kabupaten Sleman. Kustini menegaskan, Pemkab Sleman masih akan terus mendorong pemberdayaan masyarakat dan pengelolaan potensi wilayah melalui keberadaan desa-desa wisata di Sleman.

Selain itu, Kustini mengingatkan, pengembangan desa-desa wisata dilakukan pula untuk menekan urbanisasi. Lalu, membuka lapangan pekerjaan baru guna mengurangi jumlah pengangguran di Kabupaten Sleman dan berpotensi membuka peluang usaha.

Diharapkan, pola pikir masyarakat mengusahakan kemandirian ekonomi keluarga tidak hanya terkotak kepada keinginan untuk menjadi pekerja. Namun, membuka peluang usaha melalui pemberdayaan warga dan pengelolaan potensi wilayahnya. 

"Keberhasilan Pemerintah Kalurahan dan pengelola Kampung Flory dalam mengelola potensi wisata yang ada diharapkan jadi inspirasi dan motivasi bagi masyarakat untuk bisa melakukan serupa," ujar Kustini. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler