Dua Teknisi Tewas karena Gedung Cyber tak Punya Jendela
Wagub DKI akan mengevaluasi agar pengelola Gedung Cyber menyediakan K3.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya dua pemuda yang menjadi korban kebakaran di Gedung Cyber, Mampang Prapatan Jakarta Selatan, Kamis (2/12) sekitar pukul 12.30 WIB. Dua korban meninggal tersebut terdiri dari SF (18) dan MRK (17) diduga karena terlalu banyak menghirup asap di dalam gedung.
"Kami berdukacita atas meninggalnya dua orang di antaranya teknisi yang meninggal tadi korban dari pada kebakaran," kata Riza saat menyambangi Gedung Cyber di Jaksel, Kamis (2/12). Riza mengatakan, kala itu kedua korban sedang berada di lantai dua gedung, tidak jauh dari ruangan server yang terbakar.
Saat korsleting listrik dan asap mulai mengepul, sambung dia, keduanya kesulitan mencari udara segar lantaran lantai dua gedung itu tidak punya jendela. Kondisi tersebut memaksa kedua korban menghirup asap terlalu banyak sehingga mereka kehabisan napas dan tewas.
"Tidak ada jendela, tertutup semua sehingga asapnya yang tidak bisa keluar dengan cepat sehingga menimbulkan asap yang luar biasa mengumpul," kata Riza. Karena itu, Riza beserta jajarannya akan melakukan evaluasi terkait kelayakan fasilitas Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
Hasil evaluasi tersebut diharapkan bisa menjadi pembelajaran kepada seluruh pengelola gedung di DKI agar menyediakan fasilitas K3 yang layak. Dia berharap, insiden tersebut tidak terulang lagi di tempat lain. "Kita akan teliti apa yang jadi penyebab semoga ke depan kita akan mengambil langkah langkah," kata Riza.