6 Langkah Agar Tetap Istiqamah di Jalan Allah
Istiqamah bisa dimulai dari langkah kecil asalkan konsisten.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Istiqamah berarti berpegang teguh pada sesuatu atau bertindak setia dengan cara tertentu. Imam Nawawi memberi tahu dalam sebuah hadits yang ia catat saat Nabi Muhammad ditanyai oleh sahabat Abu Amr Sufiyane bin Abdullah Thaqafi.
Dia berkata “Wahai Rasulullah, beri tahu saya sesuatu dalam Islam jika saya mengatakannya dan mengikutinya, saya tidak perlu meminta siapa pun selain Anda.”
Rasulullah menjawab “Katakanlah aku beriman kepada Allah dan kemudian tetap di jalan-Nya.”
Nabi Muhammad mampu menyampaikan begitu banyak makna yang merupakan salah satu mukjizatnya. Berikut enam langkah yang bisa dilakukan agar selalu istiqamah di jalan Allah, seperti dilansir About Islam.
1. Keyakinan
Umat Islam diperintahkan untuk terlibat dalam tindakan keyakinan, misalnya percaya Allah. Pada aspek ini melibatkan seseorang pada nilai keyakinan tertentu yang dipegang seperti memahami Allah dengan cara yang sangat khusus.
Percaya Allah berarti mempercayai rukun iman. Selain percaya Allah, seseorang juga harus percaya pada malaikat-Nya, kitab-Nya, rasul-Nya, Hari Akhir dan takdir.
2. Memenuhi kewajiban terhadap Allah
Aspek istiqamah adalah memenuhi kewajiban terhadap Allah. Contohnya melibatkan seseorang dalam hal kejujuran. Selain ibadah wajib yang dilakukan, seseorang harus berperilaku jujur kepada semua orang.
3. Mengikuti sunnah
Istiqamah melibatkan seseorang untuk menganut paradigma hijrah kepada Allah dan Rasul-Nya. Ini tentang mengikuti sunnah Nabi Muhammad. Sebab, hanya melalui teladannya seseorang bisa memahami makna Alquran. Jika bisa melihat para sahabat Rasulullah dan cara mereka bertanya kepada Rasulullah, sungguh umat Islam mendapatkan wawasan yang dalam.
4. Konsistensi
Istiqamah bisa dimulai dari langkah kecil asalkan langkah itu konsisten seperti yang disebut dalam salah satu hadits. Rasulullah bersabda, “Amal yang paling dicintai Allah adalah yang konsisten meskipun sedikit,” (HR Bukhari dan Muslim). Tetap konsisten dalam beberapa hal itu penting karena konsistensi menghasilkan lebih banyak harapan.
5. Jalan lurus
Ramadhan adalah bulan di mana umat Islam dapat melihat jalan yang lurus. Saat Ramadhan umat Islam dapat menghabiskannya sepanjang bulan untuk beribadah dan berbuat kebaikan. Namun, menjelang akhir Ramadhan, semangat ibadah beribadah beberapa Muslim hilang.
Inilah waktu yang menjadi tantangan bagi Muslim untuk selalu berada di jalan yang lurus. Jika semangat ibadah surut, harus ditegakkan lagi.
6. Komoditas
Jalan ini bukanlah sesuatu yang harus kita perlakukan seperti komoditas. Ini bukan produk yang dikeluarkan dan dibeli. Ini adalah cara, sebuah perjalanan yang panjang. Mungkin di tengahnya akan ada hambatan tapi ini adalah ide dan konsep yang dipegang untuk memungkinkan seseorang memahami kesulitan yang pasti akan datang.
Nabi Muhammad biasa berlindung dari ujian iman. Para sahabat pernah berkata kepada Nabi untuk meminta Allah membuat siksaan dan penganiayaan lebih ringan. Nabi Muhammad menjawab bahwa “kamu adalah orang-orang yang tergesa-gesa.”
Tetap di jalan yang lurus mungkin menyulitkan tapi dengan tetap melakukannya seseorang bisa belajar untuk mengatasi permasalahan yang akan datang.
https://aboutislam.net/spirituality/istiqamah-6-steps-for-keeping-straight-in-the-journey-to-allah/