Menuju Fase Akhir, Simak Segala Hal Seputar Piala Kaisar
Kawasaki Frontale adalah juara bertahan Piala Kaisar Jepang.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perhelatan Piala Kaisar 2021 akan segera memasuki fase akhir. Babak semifinal akan dihelat satu kali pada 12 Desember 2021 mendatang.
Urawa Red Diamonds akan menjamu Cerezo Osaka di Saitama, sedangkan juara bertahan Kawasaki Frontale ditantang Oita Trinita di Kawasaki.
Pemenang laga ini kemudian akan bertemu di partai final Piala Kaisar 2021 yang akan dihelat di Stadion Nasional Jepang, Ahad (19/12) pukul 12.00 WIB. Pecinta sepak bola Jepang pun akan segera mengetahui jawaban, apakah Frontale bisa mempertahankan gelar yang mereka dapatkan musim lalu.
Sejarah panjang Piala Kaisar
The Emperor's Cup JFA All-Japan Soccer Championship Tournament atau biasa disebut dengan nama Emperor's Cup atau Piala Kaisar adalah kompetisi tertua di Jepang. Tak berlebihan jika ajang ini mirip Piala FA di Inggris. Piala Kaisar sudah berlangsung sejak tahun 1921.
Kompetisi ini sudah bergulir jauh sebelum pembentukan J.League yang mulai bergulir 1992, atau pun kompetisi Liga Jepang amatir sebelum itu, Japan Football League dan Japan Soccer League.
Pemenang Piala Kaisar biasanya disebut sebagai "Tim Terbaik di Jepang" tahun itu, karena memang pesertanya berasal dari seluruh lapisan sepak bola Negeri Matahari Terbit.
Tak hanya klub-klub J.League dari J1 sampai J3, tetapi juga ada klub amatir dari JFL, liga lokal, hingga tim-tim universitas dan SMA dari seluruh penjuru Jepang.
Bahkan sebelum Perang Dunia II berlangsung, ada tim-tim dari Taiwan, Korea, hingga Manchuria yang ikut serta karena saat itu daerah tersebut masuk dalam Kekaisaran Jepang.
Piala Kaisar jadi satu dari dua turnamen sepak bola nasional terkenal di seluruh dunia yang diberi nama dari monarki setempat, bersama Copa del Rey di Spanyol. Karena peserta kompetisi ini berasal dari berbagai lapisan dan kasta, tak jarang terjadi “pembunuhan” tim raksasa oleh tim yang lebih kecil terjadi di Piala Kaisar.
Sejak pembentukan J.League pada 1992, tim-tim profesional kasta teratas hampir selalu mendominasi Piala Kaisar. Meski begitu, bukan tak mungkin adanya giant killing, mengingat format Piala Kaisar yang menggunakan sistem gugur.
Salah satu yang terkenal terjadi pada musim 2003-2004 saat juara J.League 2003, Yokohama F. Marinos, dipaksa bermain imbang 2-2 oleh SMA Funabashi pada ronde ketiga, sebelum susah payah menang adu penalti 4-1.
Format Piala Kaisar
Sepanjang perhelatan Piala Kaisar, format yang digunakan berbeda-beda. Musim ini, Piala Kaisar 2021 diikuti oleh 90 tim, terdiri dari 20 tim J1 League, 22 tim J2 League, 1 wakil tim amatir terbaik, dan juga 47 wakil dari setiap prefektur.
Wakil masing-masing prefektur biasanya ditentukan lewat kompetisi lokal daerah terebut, pemenangnya beragam mulai dari tim J3, tim amatir, tim universitas, hingga tim SMA.
Ronde pertama biasanya dimulai Mei, dengan laga final dihelat pada 1 Januari tahun berikutnya, sebagai penanda penutup musim sepak bola di Jepang tahun tersebut.
Meski begitu, karena beberapa alasan, kadang laga final tak dihelat pada tahun baru, termasuk kompetisi tahun ini yang laga finalnya akan berlangsung pada 19 Desember 2021.
Laga final sudah akan kembali digelar di Stadion Nasional Jepang, setelah dalam beberapa tahun terakhir laga final tak dihelat di sana karena stadion sedang direnovasi jelang Olimpiade Tokyo 2020 lalu.
Hadiah
Ada banyak hadiah yang akan didapatkan pemenang Piala Kaisar. Pertama tentu saja ada trofi dan status sebagai "Tim Terbaik di Jepang". Trofi asli Piala Kaisar diberi oleh FA Inggris pada 1919 dan digunakan sampai 1945 saat trofi tersebut dihancurkan oleh pemerintahan militer saat itu untuk kepentingan perang.
Pada tahun 2011, FA Inggris kembali memberikan JFA replika dari trofi asli Piala Kaisar, dengan Presiden JFA saat itu Junji Ogura berharap trofi ini akan jadi "simbol perdamaian".
Pemenang bisa mengenakan emblem Yatagarasu, hewan mitologi burung gagak berkaki tiga, yang juga jadi lambang Federasi Sepak Bola Jepang (JFA).
Selain itu, hadiah terbesar adalah tiket langsung lolos ke babak grup Liga Champions Asia yang diberikan kepada sang juara, hal yang sudah mereka berikan sejak turnamen edisi 2001.
Tim Tersukses
Universitas Keio adalah tim tersukses di Piala Kaisar dengan pernah sembilan kali jadi juara dan empat kali runner-up. Meski begitu, mereka kali terakhir juara pada tahun 1956.
Keio unggul dari Urawa Red Diamonds, Yokohama F. Marinos, dan Universitas Kwansei yang sama-sama mengoleksi tujuh gelar Piala Kaisar.
Universitas Waseda adalah juara terakhir Piala Kaisar yang merupakan bukan tim dari Liga Jepang, saat juara pada 1966.
Sedangkan juara yang bukan berasal dari kasta teratas Liga Jepang terakhir kali terjadi pada 2011. Saat itu dua tim kasta kedua, F.C.Tokyo dan Kyoto Sanga, bertemu di final dengan F.C.Tokyo jadi juara.
Musim lalu, Kawasaki Frontale jadi juara dengan menang 1-0 lawan Gamba Osaka di partai puncak. Menarik dinanti mampukah Frontale kembali mengangkat trofi.