Terpapar Awan Panas Semeru, Puluhan Warga Alami Luka Bakar
Terpapar guguran awan panas Semeru, puluhan warga alami luka bakar ringan-berat.
REPUBLIKA.CO.ID, LUMAJANG -- Puluhan warga dikabarkan mengalami luka bakar setelah terpapar awan panas guguran dari letusan Gunung Semeru. Korban dilarikan ke puskesmas dan rumah sakit di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Sabtu petang.
"Data sementara yang tercatat ada 48 warga yang mengalami luka bakar, namun data itu masih sementara karena petugas masih mengevakuasi warga," kata Kepala Dinas Kesehatan Pemkab Lumajang dr Bayu Wibowo, saat dihubungi per telepon di Lumajang.
Menurut Bayu, warga yang mengalami luka bakar akibat letusan Gunung Semeru segera dirujuk di beberapa puskesmas dan rumah sakit di Kabupaten Lumajang. Korban menderita luka bakar kategori ringan hingga berat.
"Kalau luka bakarnya berat, maka dirujuk ke beberapa rumah sakit, yakni RS Bhayangkara, RS dr Hariyotom, dan RS Pasirian, sedangkan yang ringan dan sedang bisa ditangani di puskesmas," tuturnya.
Bayu mengatakan, rata-rata warga yang terdampak letusan Gunung Semeru mengalami luka bakar dan sudah mendapatkan perawatan di fasilitas kesehatan. Sementara Bupati Lumajang Thoriqul Haq memastikan seluruh puskesmas dan rumah sakit terdekat siaga setelah terjadinya letusan Gunung Semeru untuk mengantisipasi adanya korban terdampak guguran awan panas.
"Kami memastikan seluruh puskesmas dan rumah sakit terdekat untuk siaga," kata Thoriqul.
Menurut Bupati, lansia, anak-anak, dan ibu hamil menjadi target utama evakuasi. Masyarakat lainnya diharapkan segera melakukan evakuasi ke tempat lebih aman.
Bupati menjelaskan, saat ini petugas gabungan dari TNI-Polri, BPBD beserta relawan masih melakukan evakuasi warga. Untuk sementara, titik pengungsian difokuskan di Kantor Kecamatan Candipuro dan Pronojiwo serta kantor desa terdekat.
Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Gunung Semeru mengalami peningkatan aktivitas vulkanik dengan meluncurkan guguran awan panas mengarah ke Besuk Kobokan, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang. Catatan yang dihimpun Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), guguran lava pijar teramati dengan jarak luncur kurang lebih 500-800 meter dengan pusat guguran berada kurang lebih 500 meter di bawah kawah.