Messi Apes, Diminta Bongkar Hotel Miliknya di Barcelona
Hotel MIM Sitges milik Messi tidak memenuhi standar tata kota dan harus dibongkar.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lionel Messi baru saja berbahagia setelah mendapatkan trofi Ballon d'Or ketujuh sepanjang kariernya di sepak bola. Namun tak lama kabar tak sedap mengarah kepadanya. Superstar Paris Saint-Germain (PSG) dilaporkan harus membongkar hotel miliknya di Sitges, kota kecil berjarak 35 km di sebelah barat daya Barcelona, setelah ada perintah pengadilan setempat.
Hotel bintang empat Messi di Barcelona dilaporkan harus dibongkar. El Confidencial, dikutip dari Mirror, Senin (6/12), mengklaim bahwa gedung dengan 77 kamar tidur itu di tidak memenuhi standar tata kota Sitges.
Hotel MiM Sitges terletak dekat dengan tempat tinggal Messi saat dia masih membela Barcelona. Messi juga memiliki hotel di Ibiza dan Majorca melalui Majestic Hotel Group. Khusus hotel di Sitge sini, ia menghabiskan 26 juta poundsterling pada 2017.
Laporan dari Spanyol menyatakan, Messi membeli hotel tersebut tanpa mengetahui bahwa Balai Kota Sitges telah memerintahkan pembongkarannya sebagai akibat dari ketidakpatuhan terhadap peraturan bangunan.
Balkon hotel diyakini terlalu besar, tetapi bangunan itu bahkan bisa runtuh jika dirampingkan atau diruntuhkan. Selain itu, rencana tanggap darurat kebakaran dikabarkan juga gagal memenuhi standar yang ditetapkan pihak berwenang.
Messi diketahui baru saja diberitahu tentang perintah pembongkaran ketika surat kabar Spanyol mendekatinya untuk memberikan komentar.
Hotel ini dipuji karena pendekatannya terhadap pelestarian alam, dengan 80 persen bahan yang digunakan untuk konstruksi bangunan dapat digunakan kembali atau didaur ulang.
Selain itu, hotel ini memiliki tangki besar yang menampung air limbah dari setiap pancuran yang kemudian disaring untuk digunakan di toilet dan untuk menyiram tanaman.
Messi sekarang tinggal di Paris, setelah secara emosional meninggalkan Barcelona setelah 21 tahun pada bulan Agustus.
Sejak direkrut, penyerang PSG telah berjuang di lapangan untuk mencapai standarnya yang tinggi, hanya mencetak satu gol di Ligue 1. Namun ia mendapatkan Ballon d'Or karena juara Copa America bersama Argentina.