Tim UGM Kaji Dampak Letusan Gunung Semeru

Tim kedua UGM membawa logistik bagi pengungsi Semeru seperti terpal dan selimut.

ANTARA/Ari Bowo Sucipto
Sejumlah relawan memotong sayuran untuk bahan makanan bagi pengungsi letusan gunung Semeru di Dapur Umum Tagana di Pronojiwo, Lumajang, Jawa Timur, Senin (6/12/2021). Dapur umum tersebut setiap harinya memasok sedikitnya 1.500 bungkus makanan untuk para pengungsi dan relawan.
Red: Bilal Ramadhan

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Tim Disaster Response Unit (Deru) Universitas Gadjah Mada bersama Mahasiswa Pencinta Alam UGM (Mapagama) melakukan asesmen dampak letusan Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur.

Baca Juga


Direktur Pengabdian kepada Masyarakat UGM Prof Irfan Priyambada mengatakan, Tim Deru UGM bersama Mapagama berangkat ke lokasi bencana pada Ahad (5/12) dini hari.

"Mereka berkoordinasi dengan Kepala Resort Pronojiwo TN Bromo Tengger Semeru," kata Irfan.

Tujuan utama tim UGM yang terdiri atas tujuh orang (tiga orang dari Deru UGM dan empat orang dari Mapagama), kata dia, adalah melakukan asesmen dampak bencana dan potensi pendirian posko.

Tim pertama dari UGM saat ini telah berada di Kantor Seksi Pengelolaan TN Wilayah IV Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru untuk melakukan koordinasi. Selain Deru dan Mapagama, pada Ahad (5/12) sore, tim kedua dari UGM juga telah menyusul.

Tim kedua ini berasal dari Resimen Mahasiswa (Menwa) UGM yang membawa logistik bagi pengungsi. Terutama temporary shelter, terpal, selimut, tikar, serta sejumlah bantuan lainnya.

Penanganan kedaruratan saat ini terus dilakukan usai kejadian erupsi Gunung Semeru pada Sabtu (4/12). Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letnan Jenderal TNI Suharyanto mengatakan erupsi Gunung Semeru di Jawa Timur hingga Ahad pukul 09.20 WIB telah menyebabkan 13 orang meninggal dunia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler