Masjid Tuanku Mizan Zainal Abidin Terinspirasi Alhambra
IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Masjid Tuanku Mizan Zainal Abidin yang berlokasi di Kompleks Islam Putrajaya, Presint 3. Masjid megah ini merupakan terbesar kedua seantero Putrjaya.
Memiliki julukan Masjid Besi, masjid ini dibangun pada April 2004 dan selesai lima tahun kemudian. Butuh dana sekitar 55 juta dolar Amerika Serikat untuk menyelesaikannya hingga sempurna.
Pada 11 Juni 2010 Yang Dipertuan Agung Tuanku Mizan Zainal Abidin secara resmi mulai membukanya untuk umum. Dari sosok yang kini Sultan Trengganu itulah, masjid ini mendapatkan namanya. Masjid ini mampu menampung 24 ribu orang yang kebanyakan adalah pegawai kantor-kantor pemerintah setempat.
Dengan demikian, kapasitasnya sekitar dua kali lipat dari pada Masjid Putra yang berjarak sekira 2,2 kilo meter arah utara. Tambahan pula, pelbagai fasilitas yang tersedia di Masjid Besi membuatnya menarik perhatian pengunjung.
Konsep dasar arsitektur masjid ini adalah jerat kawat. Konsep itu sebelumnya per nah diterapkan untuk sejumlah bangunan monumental di Eropa dan Asia. Misalnya, Stadion Santiago Bernabéu di Madrid (Spanyol) dan Perpustakaan Bibliothèque nationale de France di Paris (Prancis).
Dengan rancangan ini, akan terakomodasi kemampuan bangunan besar agar lebih ramah lingkungan dan hemat energi. Masjid Tuanku Mizan Zainal Abidin dilengkapi dengan sarana utilitas district cooling yang mampu menyemprotkan atau memercikkan air dingin dari sudut-sudut bangunan ke bagian interior.