BMKG Pasang Dashboard Khusus Cuaca di Kawasan Semeru

Informasi cuaca di kawasan Gunung Semeru terus diperbaharui secara periodik.

Republika/Alkhaledi Kurnialam
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati
Rep: Dian Fath Risalah Red: Andi Nur Aminah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) turut memberikan dukungan dalam upaya mitigasi lanjutan serta pencarian, pertolongan dan penyelamatan (search and rescue) korban erupsi Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur. Salah satunya dengan memasang alat untuk mendeteksi cuaca. 

Baca Juga


“Saat ini kami telah memasang sejumlah peralatan pendukung guna memantau kondisi cuaca khusus di kawasan Semeru. Informasi cuaca ditayangkan dalam display cuaca yang terdiri dari Citra Satelit Himawari-8, Citra Radar Cuaca, Kondisi Udara Atas terutama untuk Penerbangan, Kondisi Kualitas Udara untuk memonitor sebaran abu vulkanik serta sistem pemodelan untuk memprediksi sebaran abu dan memprakirakan cuaca beberapa hari ke depan,” ungkap Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati di Lumajang, Senin (6/12). 

Dwikorita mengatakan datang langsung ke Lumajang untuk memastikan bahwa dukungan BMKG benar-benar berjalan dengan baik. Juga seluruh informasi yang dikeluarkan tersebar dan dapat diakses masyarakat.

Dwikorita mengatakan, informasi cuaca di kawasan Gunung Semeru terus diperbaharui secara periodik guna menjaga keselamatan warga di pengungsian. Begitu juga tim yang tengah mencari korban hilang akibat erupsi Gunung Semeru. Mengingat, saat ini seluruh wilayah Indonesia tengah memasuki musim penghujan. 

Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi ancaman cuaca buruk dan banjir lahar yang dikhawatirkan mengancam keselamatan masyarakat terdampak dan tim yang melakukan pencarian korban erupsi. BMKG memastikan mendukung Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) yang di bawah Badan Geologi di bawah Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dalam menyiapkan data prakuraan cuaca untuk  peringatan dini lahar Semeru. 

Dwikorita mengatakan, monitoring aktivitas erupsi dan peringatan dini memang ditangani oleh PVMBG-Badan Geologi, Kementerian ESDM. Namun  BMKG, lanjut Dwikorita, juga turut memonitor pergerakan sebaran abu vulkanik erupsi Gunung Semeru di udara. 

Hal ini, lanjut dia,untuk memastikan keselamatan penerbangan pesawat. Jika nantinya terdeteksi, maka BMKG akan memberikan informasi sedini mungkin kepada Kementerian Perhubungan dan otoritas penerbangan. 

Seperti diketahui Gunung Semeru erupsi pada Sabtu (4/12) pukul 15.20 WIB dengan mengeluarkan awan panas di wilayah Lumajang dan sekitarnya. Hujan deras pada hari itu juga menyebabkan lahar dingin dari kawah gunung tertinggi di Pulau Jawa itu meluncur deras menerjang desa di bawahnya. 

Sebagai langkah respons cepat, BMKG segera menerjunkan Tim dari sembilan Stasiun BMKG yang tersebar di Jawa Timur, khusus untuk mengawal keselamatan warga terdampak dari ancaman potensi bencana ikutan yang kemumgkinan dapat dipicu oleh faktor cuaca. Portal dan dashboard khusus untuk prakiraan, update dan peringatan dini  cuaca dan iklim di wilayah Semeru dan sekitarnya juga telah terpasang di posko, dan tersebar linknya (https://mhews.bmkg.go.id/semeru) ke berbagai pihak terkait dalam penanganan bencana ini. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler